Abstrak RSS

Studi Kasus Ketidakpatuhan Orang Kontak Serumah Terhadap Anjuran Pemeriksaan Tuberkulosis Di Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki

Studi Kasus Ketidakpatuhan Orang Kontak Serumah Terhadap Anjuran Pemeriksaan Tuberkulosis Di Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki
Herawati
Unpad
Indonesia
Unpad
, , ,

Orang kontak serumah dengan penderita tuberkulsosis (TB) terutama mereka yang BTA positif dan pada keluarga dengan anak yang menderita TB hendaknya menjalani skrining TB melalui pemeriksaan. Kepatuhan seseorang dalam menjalani penanganan TB mencakup semua aspek pada seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan saran atau anjuran petugas kesehatan. Sedangkan ketidakpatuhan merupakan suatu fenomena yang kompleks dan dinamis dari berbagai faktor yang berkaitan dengan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami tentang ketidakpatuhan orang kontak serumah terhadap pemeriksaan TB. Penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus deskriptif dilakukan di Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki. Subyek penelitian adalah partisipan kunci dan partisipan umum. Partisipan kunci adalah 9 orang kontak serumah dengan penderita TB paru BTA positif atau dengan anak yang menderita TB yang tinggal di Kelurahan Pajajaran, sedangkan partisipan umum adalah 6 orang perawat yang bekerja di Puskesmas Pasirkaliki. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, observasi pasif tidak berstruktur, wawancara mendalam (in-depth interview), dan diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD). Data dianalisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengenai pengetahuan orang kontak serumah tentang TB meliputi gejala dan penyebab seseorang terkena TB. Pengetahuan tentang gejala orang yang menderita TB adalah batuk-batuk lama, keringat di malam hari, nyeri dada, berat badan menurun, tidak/kurang nafsu makan. Sedangkan penyebab seseorang terkena TB adalah merokok, kedinginan, terlalu capek, stress pemikiran, keturunan, tertular melalui udara dan alat makan/minum. Persepsi kerentanan meliputi perasaan takut tertular, melakukan pemisahan dan menerima takdir. Persepsi keseriusan tentang penyakit TB adalah kematian dan adanya perasaan malu atau minder. Adapun persepsi manfaat dilakukannya skrining adalah akan diketahui apakah orang kontak serumah terkena TB atau tidak. Sedangkan yang menjadi isyarat tindakan bagi orang kontak serumah untuk mampu melakukan pemeriksaan TB adalah apabila mereka sudah sakit atau muncul gejala-gejala TB. Perawat mengetahui bahwa salah satu salah satu standar P2TB adalah mengenai pemeriksaan TB pada orang kontak serumah penderita TB paru terutama yang BTA positif dan anak dengan TB. Pemeriksaan TB tersebut dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dahak sewaktu-pagi-sewaktu (SPS). Persepsi perawat tentang hambatan dalam menjalankan peran dan fungsinya adalah adanya keterbatasan jumlah tenaga di puskesmas, rendahnya pendidikan perawat, dan adanya tugas limpahan di klinik. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan upaya kesehatan melalui promotif dan preventif seperti penyuluhan-penyuluhan kesehatan, adanya pengaturan tenaga dalam pengelolaan program Perkesmas, dan pendekatan asuhan keperawatan bio-psiko-sosiospiritual kepada individu, keluarga, kelompok khusus maupun masyarakat diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat, khususnya permasalahan TB.

Household contacts of smear positive tuberculosis (TB) patients should undergo a screening for TB through sputum smear microscopy. Adherence to TB treatment program covers all aspects including the ability to follow the advice or recommendation from health care workers. Meanwhile, non-adherence is a dynamic and complex phenomenon of the various factors related to behavior. The objective of this study was to elaborate factors related to non-adherence of household contacts to undergo screening for TB. A qualitative study with an descriptive case study approach was conducted at the Pajajaran village, Cicendo district, Pasirkaliki Primary Health Care (PHC) Center. Key participanst were 9 household contacts of smear positive TB patients living at the Pajajaran village, while the general participants were 6 nurses whom working in the Pasirkaliki PHC Center. Data collection was performed with the study documentation, non-structured passive observation, in-depth interview, and focus group discussion (FGD). Data analysis was according to Miles and Huberman model, namely: data reduction, data presentation and drawing conclusions. This study found that the knowledge of household contacts was: TB symptoms and causes of a person exposed to TB; the knowledge of the TB symptoms was: prolonged cough, night sweats, chest pain, weight loss, and no appetite. While the causes of a person exposed to TB were: smoking, exposure to cold air, hard work, stress, heredity, infected through the air and sharing of eating utensils. Perceptions of vulnerability were: fear of infection, make the separation and accept fate. Perceptions of the seriousness of TB were that TB could cause death and feelings of shame or inferiority. As for the perception of benefits was by doing screening, it will be known whether household contacts are exposed to TB or not. While the cues to action for household contact to perform screening for TB was if they are sick or have emerging symptoms of TB. The nurses knew that according to P2TB standards household contacts of TB patients should undergo screening for TB, especially if smear-positive pulmonary TB and TB children. They knew that TB screening was done through sputum smear microscopy. Nurses’ perceptions – about the barriers in carrying out their role and function – were limited number of human resources in PHC center, lack of education, and the presence of abundance tasks at the clinic. There is a need to increase efforts through promotive and preventive health care, i.e. health education, better management of human resources in PHC center, and implementing nursing care bio-psycho-socio-spiritual approach for individual, families, special groups and communities to solve health problem in community, especially the problem of TB.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id