Abstrak
Prestasi Belajar Di Perguruan Tinggi Di Tinjau Dari Faktor-Faktor Di Dalam Dan Luar Diri Mahasiswa
Dr. Rismiyati E. Koesma
Unpad
Indonesia
Unpad
mahasiswa, perguruan tinggi, prestasi belajar
Keberhasilan hidup manusia pada dasarnya tidak terlepas dari pendidikan yang diperolehnya selama hidup. Pendidikan, baik yang formal maupun yang informal, pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, meningkatkan keterampilan, dan kecerdasan, mempertinggi budi pekerti, serta memperkuat kepribadian. Pendidikan pada dasamya berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarabat dan pemerintah. Para orang tua selalu menginginkan anak anaknya dapat mencapai pendidikan formal setinggi mungkin. Keinginan ini dimiliki oleh setiap orang tua dari setiap lapisan masyarakat. Untuk itu pemerintah berupaya memperluas kesempatan setiap warganya untuk memperoleh pendidikan setinggi mungkin melalui penyediaan fasilitas-fasilitas yang memadai. Dalam hubungannya dengan pembangunan negara dimasa kini, pemerintah mengupayakan sistem pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian , keterampilan yang dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas dan efisiensi kerja. Namun demikian, masih banyaknya anggapan pada masyarakat bahwa keberhasilan seseorang ditentukan oleh tingkat pendidikan formal tertinggi yang ada di dalam sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini menyebabkan perguruan tinggi-perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, dibanjiri calon mahasiswa setiap tahunnya yang tidak mungkin dapat ditampung seluruhnya. Untuk dapat menjadi mahasiswa suatu perguuan tinggi, seorang calon mahasiswa harus bersaing dengan calon mahasiswa harus calon lainnya dan setelah melalui seleksi yang ketat, barulah ia dapat mengikuti pendidikan di perguruan tinggi yang di inginkannya. Banyak fakta menunjukkan bahwa banyak dari mahasiswa tersebut ternyata gagal menyelesaikan pendidibnnya dalam batas waktu minimal yang telah diprogramkan, atau bahkan gagal sama sekali menyelesaikan studinya. Banyak faktor yang memungkinkan terjadinya kegagalan menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini, diantaranya adalah latar belakang mahasiswa, termasuk faktor-faktor dalam diri individu, serta karakteristik mahasiswa yang bersangkutan. Keberhasilan belajar atau prestasi belajar biasanya diukur melalui tes, yang kemudian dikuantifikasikan dalam bentuk nilai atau indeks prestasi (IP). Apabila kita ingin mengetahui bagaimana proses belajar mahasiswa bisa kita lihat dari nilai yang diperoleh dari setiap semester yang telah diselesaikannya, karena nilai tersebut merupakan cerminan dari proses belalar yana terjadi.