Abstrak
Pemaknaan Kereta Api Di Kalangan Pecinta Kereta Api(Kajian Fenomenologi Mengenai Konstruksi Makna Kereta Api Indonesia Pada Komunitas Edan Sepur Indonesia Di Kota Bekasi)
Agus Aprianti
Unpad
Indonesia
Unpad
kategorisasi, kereta api, Konstruksi, mblusukkan, purposive
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahuidan menjelaskan mengenai pemaknaan kereta api bagi pecinta kereta api. Denganpertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana pecinta kereta api dalam mengkonstruksi makna kereta api sebagai moda transportasi menurut pandangan pecinta kereta api. 2) Bagaimana pecinta kereta api dalam mengkonstruksi makna kereta api pada kegiatan mblusukkan. 3) Bagaimanakah komunikasi yang dilakukan pecinta kereta api dalam komunitas antara sesama anggota. Kajian penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigm interpretif melalui pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian terdiri dari 6 orang informan pecinta kereta api yang tergabung dalam Komunitas Edan Sepur Indonesia yang diambil secara purposive. Wawancara mendalam dan observasi lapangan dilakukan dalam penelitian ini untuk menggali data yang diperlukan bagi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pecinta kereta api yang menjadi informan dalam penelitian ini mengkonstruksi pemaknaan kereta api sesuai dengan pandangan subjektif mereka. Sehingga adanya keragaman makna terhadap kereta api bagi para informan penelitian. Terdapat dua kategori tipe pecinta kereta api, yaitu: pertama tipe pecinta kereta api akademisi, dan kedua tipe pecinta kereta api pengabdi. Kedua tipe pecinta kereta api tersebut memiliki makna yang berbeda-beda tentang kereta api. Selanjutnya has il menunjukkan pula adanya keragaman makna dan kategorisasi tipe makna pada kegiatan mblusukkan yang dilakukan informan. Terdapat dua tipe makna kegiatan mblusukkan, yaitu: pertama, makna pragmatis dan kedua makna sanguinis. Tipe makna kegiatan mblusukkan ini di dapat dari hasil interpretif para informan berdasarkan pada pemahaman dan pengalaman informan melakukan kegiatan mblusukkan. Hasil penelitian pun menunjukkan bagaimana komunikasi yang dilakukan informan dengan sesama anggota komunitas adanya bentuk hubungan yang erat dan adanya penggunaan bahasa verbal dan nonverbal yang dilakukan informan pada saat melakukan komunikasi dengan sesama anggota komunitas, dengan penggunaan kata-kata atau istilah-istilah yang berkenaan dengan kereta api dan kata-kata atau istilah tersebut merupakan simbol-simbol verbal dan nonverbal yang memiliki makna subjektif dan intersubjektif yang hanya dipahami oleh anggota dalam komunitas pecinta kereta api saja. Dalam berkomunikasi dengan sesama anggota komunitas, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia informal dan juga penggunaan bahasa daerah asal masing-masing pecinta kereta api, namun pada umumnya menggunakan bahasa Indonesia.
Research conducted of researchers with the objective of identifying and describing the meaning of the railway for train lovers. Research question, namely: 1) How to train lovers in constructing the meaning of the railway as a mode of transportation in the view of the train lovers. 2) How to train lovers in constructing meaning on the train mblusukkan activities. 3) How is communication conducted train lovers in the community among members. This research study used qualitative methods with interpretive paradigm through a phenomenological approach. Research subjects consisted of 6 people informant train lovers who are members of the Community rail Indonesia Edan taken purposively. In-depth interviews and field o bservations conducted in this study to explore the data needed for research. The results of research that the train lovers who become informants in this study constructs the meaning of the railway in accordance with their subjective views. So that the diversity of meaning to the train for the informants of the study. There are two categories of types of train lovers, namely: the first type of academic train lovers, and lovers of both types of railway servants. Both types of train lovers have a different meaning on the train. The results also indicate the diversity of meaning and significance to the categorization of types of activities undertaken mblusukkan informants. There are two types of meaning mblusukkan activities, namely: first, the second meaning and pragmatic meaning sanguinis. Type in the meaning of these activities can mblusukkan interpretive results of the informants based on understanding and experience of informants mblusukkan activities. The results of research how the informant’s communications with other members of the community form a close relationship and the verbal and nonverbal language use informants who performed at the time of communication with fellow members of the community, with the use of words or terms relating to train fire and words or names are symbols of verbal and nonverbal subjective and intersubjective meaning understood only by members of the community have a train lover. In communicating with fellow members of the community, the language used is Indonesian and also the use of informal language of the origin of each train lovers, but in general use the Indonesian language.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id