Abstrak
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Petani (Suatu Kasus Di Kecamatan Kupang Timur – Kabupaten Kupang) Nusa Tenggara Timur
Melgiana Sufia Medah
Unpad
Indonesia
Unpad
faktor ekonomi, faktor geografi dan lingkungan, faktor personal dan fisik, faktor sosial dan budaya, kemiskinan
Faktor–faktor yang mempengaruhi kemiskinan petani di kecamatan Kupang Timur cukup beragam, diantaranya kurang tersedianya lahan bagi petani, sempitnya lahan, penggunaan teknologi yang masih semi tradisional, berpengaruh pada produktivitas lahan dan pendapatan petani yang rendah akhirnya memicu kemiskinan pada keluarga tani Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan karakteristik petani miskin di Kecamatan Kupang Timur. 2) Mengidentifikasi faktor-faktor Penyebab Kemiskinan Petani di Kecamatan Kupang Timur. Metode yang digunakan dalam penel itian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 160 orang petani di kecamatan Kupang Timur dan metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani miskin di Kecamatan Kupang Timur dapat dilihat dari rendahnya tingkat pendidikan, dimana 62,50 persen petani berlatar belakang pendidikan setingkat SD, dan 66 persen petani memiliki modal usaha tani yang rendah. Demikian juga penggunaan teknologi pertanian yang semi tradisional, masih sebanyak 65.63 persen, sementara 91 persen petani belum menggunakan akses kredit untuk usaha taninya dan selanjutnya curahan waktu kerja petani di sektor pertanian yang cukup tinggi yakni berkisar antara 5-8 jam/hari sebanyak 73,75 persen dan 43.75 persen petani cukup sering mengadakan 5 (lima) kali pesta dalam kurun waktu 6 (enam) bulan . Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan petani di Kecamatan Kupang Timur adalah faktor geografi dan lingkungan mempengaruhi kemiskinan petani sebesar 82,5 persen terhadap petani di pedesaan, diikuti oleh faktor ekonomi sebesar 5,1 persen serta faktor sosial dan budaya mempengaruhi kemiskinan sebesar 3,2 persen. Pendapatan memberikan pengaruh sebesar 34.4 persen terhadap kemiskinan di kecamatan Kupang Timur. Rata-rata pendapatan petani di kecamatan Kupang Timur adalah kurang dari 3 (tiga) juta rupiah, sehingga berdasarkan standar ukuran kemiskinan Sajogyo maupun Bank Dunia, maka keluarga tani di Kecamatan Kupang Timur berada pada standar ukuran garis kemiskinan yang ditetapkan.
Contributing factors to the farmers’ poverty in The East Kupang subdisctrict was quite various, including the low availability of land for farmers,narrow farming land, and semi-traditional technology. These contributed low land productivity, income, and welfare for farmers. The purpose of this study were: 1) To describe the characteristics of poor farmers in the East Kupang subdistrict. 2) To identify the Contributing Factors to Farmers’ Poverty in the East Kupang subdistrict. This applied quantitative descriptive method. Sampling technique applied the simple random sampling with a sample size of 160 farmers in the East Kupang subdistrict. Path Analysis was applied for data analysis. The results showed that the characteristics of the poor farmers in East Kupang subdistrict were reflected from the low level of education (62.50 percen of farmers educated Elementary School or equivalent) and low working capital of 66 percen of its farmers. The usage rate of semi-traditional agricultural technology was 65.63 percen, while 91 percen of farmers had not access farm loans yet. Expended working time of farmers in the agricultural sector was quite high, ranging between 5 and 8 hours / day or 73.75 percen. However, 43.75 percen of farmers were having parties quite often, i.e. 5 (five) times within a period of 6 (six) months. The results showed that the contributing factors to the farmers’ poverty in the East Kupang subdistrict were the geographic and environmental factors 82.5 percen), followed by a economic factors 5.1 percen and social and cultural factors 3.2 percen. Income contributed to their poverty by 34.4 percen. The average income of farmers in the East Kupang sub district is less than 3 (three) million rupiah. Thus, the farmer family in the East Kupang subdistrict were in the standard poverty line, based on the Sajogyo’ and the World Bank’ standard measurement of poverty.
untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id