Abstrak
Karakteristik Mineralisasi Logam di Kawasan Jawa Bagian Barat
Mega F. Rosana
Unpad
Indonesia
Unpad
jawa barat, Mineralisasi Logam
Kawasan bagian barat P. Jawa adalah merupakan bagian dari jalur magmatik yang berumur Miosen hingga Pliosen. Secara umum, dikawasan bagian barat ini dapat dibedakan tiga komplek mineralisasi emas-perak primer dari tipe hidrotermal yang sangat potensial, yaitu komplek Cibaliung, komplek Kubah Bayah dan komplek Ciemas. Selain mineralisasi primer, kawasan ini juga merupakan daerah yang potensial untuk mineralisasi emas dan perak sekunder dari tipe endapan plaser, khususnya terdapat di kawasan pesisir pantai selatan mulai dari arah muara S. Cihara di bagian barat, terus hingga muara S. Cibareno di bagian timur, serta pesisir pantai di kawasan teluk Ciletuh. Mineralisasi emas-perak primer di Komplek Kubah Bayah sudah dikenal cukup lama sebagai daerah gold district, dimana tambang emas pertama di Indonesia terdapat di daerah ini, yaitu daerah Cikotok-Cirotan, didaerah tersebut kegiatan penambangan emas-perak telah di mulai sejak awal abad ke 20, yaitu pada masa penjajahan Belanda. Kemudian pada saat Indonesia merdeka, daerah tersebut dipindahkan menjadi tambang milik pemerintah yang dikelola oleh PT. ANTAM Tbk yang tetap beroprasi hingga tahun 1980an. Kawasan Kubah Bayah kemudian menjadi sangat penting, setelah adanya penemuan mineralisasi emas di daerah Gunung Pongkor pada tahun 1988 dan mulai berproduksi pada tahun 1992, serta daerah Cikidang yang mulai berproduksi tahun 1998.