Abstrak
Mempelajari Mekanisme Produksi Minyak Sel Tunggal Dengan Sistem Fermentasi Padat Pada Media Onggok-ampas Tahu Dengan Menggunakan Kapang Aspergillus Terreus – A. Study On The Production Mechanism Of Aspergillus Terreus Single Cell Oil By Using A Solid Fermentation System With A Mixture Of Tapioca And Topu Wastes.
Debby M. Sumanti, Carmencita Tjahjadi, Marleen Herudiyanto dan Tati Sukarti
Unpad
Indonesia
Unpad
Aspergillus Terreus, lemak, onggok-ampas tahu, sel tunggal
Lemak/minyak merupakan nutrisi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Mengingat kebutuhan lemak/minyak yang terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan makin bertambahnya jumlah penduduk, maka perlu dicari suatu sumber lemak/minyak alternative yang mengandung senyawa-senyawa yang mendukung kesehatan yaitu senyawa asam lemak tidak jenuh jamak (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA).
Alternatif yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan adalah penggunaan mikroorganisme untuk produksi minyak sel tunggal (MST), dengan alasan tidak memerlukan lahan yang luas, membutuhkan waktu yang relative singkat, tidak banyak dipengaruhi oleh kondisi ekologi pertumbuhan dan pembentukan produk dapat diatur, dengan demikian harga dapat menjadi lebih stabil. Komponen utama lipida yang dihasilkan adalah triagliserida yang mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan linolenat.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pengaruh strain kapang Aspergillus terreus dan rasio C : N yang paling tepat dalam media fermentasi padat onggok-ampas tahu sehingga menghasilkan minyak sel tunggal dalam jumlah yang tinggi. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi yang berarti bagi perkembangan penelitian tentang produksi minyak sel tunggal.
Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan dan Kimia Pangan Program Studi Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor, dari Bulan April – Oktober 2003.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan (Experimental Method) dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial yang terdiri atas dua faktor yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah strain kapang A. terreus yang terdiri dari taraf FNOC 6039 dan FNOC 6040. Faktor kedua adalah rasio C : N media onggok-ampas tahu yang terdiri dari taraf 25/1, 30/1, 35/1,40/1 dan 45/1.
Pengamatan terhadap media onggok-ampas tahu setelah fermentasi meliputi kadar air, kadar pati, kadar gula total, kadar lemak/minyak, kadar protein, nilai pH, bobot media (kehilangan total padatan) dan pengamatan terhadap sifat-sifat fisik minyak sel tunggal yang dihasilkan meliputi warna dan aroma.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara strain kapang A. terreus dan rasio C : N terhadap produksi minyak sel tunggal, tetapi secara serempak berpengaruh terhadap kadar pati, kadar gula total dan kadar protein media onggok-ampas tahu. Strain kapang A. terreus yang paling berpotensi untuk memproduksi minyak sel tunggal adalah A. terreus FNOC 6040 dengan nilai rata – rata kadar lemak/minyak sebesar 12,34%. Rasio C : N yang paling baik untuk produksi minyak sel tunggal adalah rasio C : N = 45/1 dengan nilai rata-rata kadar lemak/minyak sebesar 12,04%. Dalam percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap sifat-sifat fisik minyak kapang A. terreus khususnya warna dan bau. Adapun minyak kapang A. terreus yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan dan berbau amis (fishy flavor).