Abstrak
Kemitraan Usaha Antar Bangsa Di Wilayah Perbatasan Dalam Upaya Mencegah Impor Daging Sapi Ilegal ( Business Partnership Between Nation In Regional Border Area For Prevent Illegal Beef Import )
Rochadi Tawaf, Ibrahim
Unpad, Simposium Kebudayaan Indonesia - Malaysia ( Skim X ) Kuala Lumpur 29 - 31 Mei 2007
Indonesia
Unpad, Simposium Kebudayaan Indonesia - Malaysia ( Skim X ) Kuala Lumpur 29 - 31 Mei 2007
illegal beef Import., Impor Daging ilegal, Kemitraan usaha, partnership
Maraknya importasi daging ilegal beberapa tahun terakhir telah meresahkan peternak sapi potong di Indonesia. Daging impor ilegal berasal dari negara yang dilarang karena terjangkit penyakit yang tertera dalam list A Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) FAO, seperti PMK (penyakit Mulut dan Kuku= Foot and Mouth Desease) dan BSE (Bovine spongioform Enchephalopaty = Mad Cow), serta tidak memenuhi kriteria ASUH. (aman, sehat, utuh dan halal). Dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh Ditjen BPPHP Departemen Pertanian pada bulan Juli 2004, telah ditemukan adanya daging impor ilegal di beberapa daerah, antara lain : Dumai, (Riau), Batam, Tanjung Priok (Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Tanjung Perak (Surabaya-Jatim), Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Entikong (Kalimantan Barat) dan Tarakan-Nunukan (Kaltim). Daging impor ilegal tersebut, berasal dari negara-negara yang dilarang untuk masuk ke Indonesia, antara lain : Argentina, Brasilia, China, Hongkong, India dan USA. Dampak yang terjadi akibat masuknya daging impor (ilegal) dan jeroan telah mendistorsi pasar sapi lokal di Indonesia, sehingga menimbulkan kerugian peternak, pelaku tataniaga dan juga dari segi keamanan pangan maupun aspek kehalalannya serta kemungkinan terjangkitnya penyakit Mulut dan Kuku dan BSE dimasa mendatang. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari importasi daging ilegal di wilayah perbatasan, perlu dilakukan pendekatan kelembagaan antar bangsa. Yaitu antara lain ; melakukan kemitraan perdagangan antar pengusaha (industri pengolah daging) dengan peternak, serta memanfaatkan potensi di kedua wilayah tersebut. Misalnya Propinsi Kalimantan Timur dengan Sabah Malaysia dan Brunei Darussalam, maupun Kalimantan Barat dengan Serawak Malaysia. Bentuk usaha bersama dapat dirancang berupa Industri Pengolahan daging dan Feedlot untuk memenuhi pangsa pasar daging di Indonesia yang sangat terbuka.
Illegal beef import in the past couple of years has cause disturb in the Indonesia beef market. Illegal imported beef came from country listed-A on OIE (Organization International Epizootic) FAO, which are the listed country who has infected by zoonosis diseases such as foot and mouth diseases (FMD) and Bovine spongiform Encephalopathy (BSE), and also not saved for food safety criteria. The data from the Directorate General of Processing and Marketing for Agricultural Product Department of Agriculture (2004) that the illegal beef import discovered on Dumai (Riau), Batam, Tanjung Priok (Jakarta), Bandung (West Java), Tanjung Perak (Surabaya-West Java), Semarang (Central Java), Medan (North Sumatera), Entikong (West Kalimantan) and Tarakan-Nunukan (East Kalimantan). The Illegal beef import came from several countries forbid to Indonesia, such as Argentina, Brasilia, China, Hongkong, India and USA. The impact of illegal beef and edible oval import was disturbing the local beef market in Indonesia. It has causing great loss on cattle farmers business, beef traders, beef safety and beef security, and has opened possibility FMD or BSE outbreak in Indonesia. To avoid the illegal beef import in the region border area, require to conduct by joint operation or partnership business between private companies in the inter-nation. That is for example; partnerships inter private companies (meat processing industry) with cattle farmers by using the potential of resources in each region border area. For example; East Kalimantan Province with Sabah Malaysia and Brunei Darusalam, West Kalimantan with Serawak Malaysia. Form the effort with can be designed in the form of Beef Industry Processing and Feedlot Industry to fulfill beef market in Indonesia is very open.