Abstrak
Studi Deksriptif Mengenai Derajat Stres Dan Coping Stress Pada Pengemudi Angkot Stasion Hall-dago Di Kota Bandung
Pratiwi Handaru Wulan
Unpad
Indonesia
Unpad
coping stress, Degree of Stress, Derajat Stres, Pengemudi Angkot Stasion Hall-Dago, Public Transportation Drivers Stasion Hall-Dago, Stress Appraisal, Stress Appraisals
Pengemudi angkot merupakan ujung tombak bagi beroperasinya angkutan kota atau biasa disebut angkot. Setiap harinya para pengemudi angkot khususnya trayek Stasion Hall-Dago harus menghadapi berbagai tuntutan yang dapat dirasa menjadi tekanan. Tuntutan tersebut berupa tuntutan pekerjaan, tuntutan ekonomi, dan tuntutan fisik. Tuntutan-tuntutan inilah yang dapat dinilai sebagai situasi yang dapat menimbulkan stres, proses ini terjadi pada tahapan primary appraisals. Penghayatan pengemudi terhadap situasi yang menimbulkan stres menimbulkan usaha untuk mengatasinya yang disebut sebagai coping stress, proses ini berada pada tahap secondary appraisals. Interaksi antara primary dan secondary inilah yang kemudian membentuk derajat stres pada pengemudi. Derajat stres ini dapat dilihat melalui respon yang dirasakan oleh pengemudi berupa respon fisiologis, emosi, kognitif, dan perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai derajat stres dan coping stress yang dilakukan oleh para pengemudi angkot trayek Stasion Hall-Dago. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif karena dengan menggunakan jenis penelitian ini, dapat diperoleh gambaran mengenai derajat stres dan coping stress para pengemudi angkot Stasion Hall-Dago. Data yang diperoleh berupa angka dan kemudian akan dianalisa melalui perhitungan statistik. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa derajat stres para pengemudi angkot Stasion Hall-Dago bervariasi. Ada yang berada pada derajat stres tinggi, rendah, dan sedang. Proporsi terbanyak adalah pengemudi yang berada derajat stres sedang dan paling sedikit adalah derajat stres tinggi. Usaha yang paling banyak dilakukan pengemudi angkot untuk mengatasi kondisi stres atau disebut dengan coping stress adalah pengendalian berbentuk emosi atau emotional focused coping.
Public transportation drivers are the spearhead for the operation of public transportation or usually calles “angkot”. Every day the particular route of public transportation drivers Stasion Hall-Dago must deal with demands that can be felt to be pressure. The demands can be job demands, economic demands, and physical demand. These demands can be considered as situations that can cause stress, this process occurs at the primary stage of appraisals. Drivers appraisals against stressful situations cause the effort to overcome called coping stress, it is in the secondary stage appraisals. Interaction between primary and secondary is then formed on the driver’s degree of stress. The degree of stress can be seen through the response felt by the driver in the form of physiological responses, emotional, cognitive, and behavioral. The purposes of this research is to gain an overview of degree of stress and stress coping undertaken by public transportation route drivers Stasion Hall-Dago. This research used a descriptive quantitative research methods because the use of this type of research allow researcher gain information about the degree of stress and coping stress on public transportation drivers Station Hall-Dago. The data obtained in the form of numbers and then will be analyzed through statistical calculations The result showed that the degree of stress of public transportation drivers Station Hall-Dago varies. There are degrees of stress are at high, low, and moderate. The proportion of drivers who are most are moderate degree of stress and the least degree of stress is high. Most effort do by public transportation drivers to cope with stressful condition or called coping stres is emotional focused coping.