Abstrak
Studi Kasus Mengenai Strategi Coping Stress Pada Perempuan Emerging Adulthood Korban Dating Violence Yang Mempertahankan Hubungan Dengan Pasangannya
Nabila Nataza
Unpad
Indonesia
Unpad
coping stress, dating violence, emerging adulthood
Pada usia emerging adulthood, pacaran merupakan awal dari penentuan pasangan hidup ke depannya. Munculnya konflik-konflik di dalam relasi ini adalah hal yang biasa, tetapi akan menjadi tidak biasa ketika terdapat kekerasan di dalamnya atau yang sering disebut sebagai kekerasan dalam pacaran (KDP) atau dating violence. Dating violence memiliki potensi untuk menimbulkan stress karena membahayakan kesejahteraan korban kekerasan. Namun terdapat individu yang memilih untuk tetap mempertahankan hubungan dengan pasangannya meskipun mengalami dating violence. Oleh karena itu peneliti berusaha mencari tahu bagaimana strategi coping stress yang dilakukan korban dating violence yang mempertahankan hubungan dengan pasangannya. Responden dalam penelitian ini berjumlah tiga orang perempuan usia 18 – 25 tahun, merupakan korban kekerasan dalam pacaran, sudah menjalani hubungan pacaran selama minimal satu tahun dengan pasangannya, dan masih mempertahankan hubungan dengan pasangannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Topik yang dibahas dalam penelitian ini adalah kekerasan yang dialami, proses penilaian kognitif, dan strategi coping stress berdasarkan teori dari Lazarus dan Folkman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga responden mengalami dua bentuk kekerasan, yaitu kekerasan verbal dan emosional dan kekerasan fisik. Seluruh responden menilai kekerasan yang mereka alami sebagai harm/loss dan threat dalam stress appraisal. Ketiga responden menggunakan baik problem-focused coping maupun emotion-focused coping, namun cenderung lebih dominan menggunakan emotion-focused coping dan setiap responden memiliki cara tersendiri dalam menghadapi kekerasan yang mereka alami.