Abstrak
Tarik Ulur Masyarakat Sunda dalam Mempertahankan Budayanya di Tengah-tengah Masyarakat Multikultur
Dian Indira
Unpad
Indonesia
Unpad
Kebudayaan sunda
Berdasarkan kesamaan budaya dan bahasa yang digunakan masyarakat setempat, suku Sunda merupakan kelompok etnis yang berdomisili di Provinsi Baten dan wilayah Jawa Barat. Dari data yang ada suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia atau kurang lebih 15,41% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda Hal ini menyiratkan bahwa dengan jumlah yang banyak seharusnya masyarakat Sunda memiliki kesempatan untuk mengambil peran penting dalam pemerintahan, tetapi pada kenyataannya jumlah tokoh dari suku Sunda secara nasional tidak signifikan. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di perkotaan di Jawa Barat, bahasa Sunda semakin hari semakin jarang digunakan sebagai. Kondisi seperti ini menyiratkan salah satu penanda bahwa masyarakat pemilik bahasa Sunda tidak menempatkan bahasanya sebagai bagian yang penting dalam kehidupan mereka sehingga bukan tidak mungkin keberadaan masyarakat Sunda untuk memegang peranan dalam masyarakat kurang diperhitungkan. Bila ditilik dari sisi historis, masyarakat Sunda bukan masyarakat yang tertutup terhadap perubahan. Masuknya ajaran Islam ke tatar Sunda sebelum abad ke-15 dan menjadi agama dari mayoritas masyarakat Sunda memperlihatkan keterbukaan masyarakat Sunda. Demikian pula halnya dikenalnya undak usuk di dalam bahasa Sunda atau tingkatan-tingkatan saat berbicara yaitu dengan bahasa halus, bahasa loma (akrab), dan bahasa kasar yang sesungguhnya merupakan pengaruh budaya Jawa pada masa kekuasaan Kerajaan Mataram, membuktikan masyarakat Sunda adalah masyarakat yang supel dalam berinteraksi dengan masyarakat di luar suku Sunda. Apakah sikap seperti ini yang membawa masyarakat Sunda hidup berbaur dalam masyarakat multikultur sehingga lambat laun warisan budaya kolektif terkikis, bahkan norma-norma, nilai-nilai, dan tradisi tergeser?