Abstrak
Pengaruh Edukasi PHBS Terhadap Pengetahuan dan Skill Siswa Sekolah Dasar
Tetti Solehati, S.Kp.,M. Kep., Dr. Sri Susilawati, drg. M.Kes., Mamat Lukman, SKM., S. Kp., M.Kes.
Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran
Indonesia
Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran
banjir, Kata kunci: PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), promosi kesehatan
Latar belakang: Kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sering menimbulkan masalah kesehatan, seperti Diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), penyakit kulit, DHF (Dengue Hemmoragik fever), dan kecacingan. Perilaku rumah tangga sangat dipengaruhi oleh proses yang terjadi di tatanan-tatanan sosial, salah satunya adalah institusi pendidikan. Masalah kesehatan yang berhubungan dengaan PHBS sering dialami oleh mereka yang terkena musibah banjir, seperti Dayeuhkolot Kabupaten Bandung .Tujuan: mengetahui pengaruh edukasi PHBS terhadap pengetahuan dan skill siswa sekolah dasar. Metodologi: Desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test. Penelitian dilakukan di SDN VII dan SDN X Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 samapi 6 di di SDN VII dan SDN X Dayeuhkolot berjumlah 288 orang. Sample yang digunakan adalah total sampling. Semua siswa diberikan quisioner sebelum intervensi dilakukan kemudian diberikan penyuluhan tentang PHBS Sekolah dan diberikan quisioner kembali untuk mengukur tingkat pengetahuan. Untuk melihat skill cuci tangan pakai sabun (CTPS) semua siswa dianjurkan untuk mempraktekan bagaimana mereka melakukan CTPS dan dinilai kemudian didemonstrasikan skill CTPS yang baik dan benar lalu dianjurkan untuk mempraktekan CTPS kembali dan dilakukan penilaian kembali. Instrumen pengetahuan diukur menggunakan quisioner, sedangkan skill diukur dengan menggunakan lembar observasi. Hasil: Hasil penelitian diperolah bahwa rata-rata tingkat pengetahuan sebelum intervensi adalah 57,32 meningkat menjadi 80,67 (pv= 0.001). Hasil penelitian juga menemukan bahwa rata-rata skill CTPS sebelum intervensi adalah 43,44 meningkat menjadi 84,72 (pv= 0.001). Kesimpulan: Penelitian ini menemukan perbedaan yang bermakna peningkatan rata-rata pengetahuan dan skill sebelum dan setelah periode intervensi (p= 0.001). Saran, untuk kesinambungan PHBS sekolah, pendampingan guru penanggung jawab PHBS dan dokter kecil ini diperlukan dukungan dari pihakpemerintahan desa, puskesmas dan UPTD Pendidikan Kecamatan Dayeuhkolot baik material mupun dukungan moral bagi sekolah dalam melanjutkan program PHBS di sekolah.