Abstrak
Pelatihan Meningkatkan Empati Melalui Psikoedukasi Kepada Pelaku Bullying Sebagai Upaya Untuk Mengurangi Bullying Di Sekolah Menengah Pertama
Herly Novita Sari, Poeti Joefiani, Ahmad Gimmy Prathama Siswadi
Unpad
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Unpad
Bullies, bullying, Pelaku, Pelatihan Meningkatkan Empati, Training Increase Empathy
Sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman untuk siswa-siswi menimba ilmu namun kini ditemukan adanya tindakan-tindakan bullying. Berdasarkan studi pendahuluan di salah satu Sekolah Menengah Pertama di kota Bandung didapatkan bahwa pelaku melakukan tindakan bullying verbal, bullying fisik dan bullying relasi. Saat melakukan tindakan tersebut, pelaku mengatakan bahwa mereka merasa puas dan berpendapat bahwa melakukan bullying itu menyenangkan. Hal demikian berarti bahwa pelaku menunjukkan kurangnya kemampuan berempati terutama terhadap apa yang dirasakan oleh siswa yang menjadi korban. Penelitian ini bemaksud untuk memberikan intervensi berupa pelatihan meningkatkan empati yang ditujukan kepada siswa pelaku bullying dengan harapan ketika empati pelaku meningkat, maka kecil kemungkinan mereka untuk melakukan bullying kepada teman-temannya. Intervensi ini dilakukan pada empat orang partisipan, siswa kelas VIII dari SMP “X” kota Bandung dengan menggunakan Pre-test dan Post-test design. Pelatihan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan yang terdiri dari materi mengenai bullying dan empati, pemutaran video mengenai bullying dan empati, focus group discussion, teknik penghayatan penerapan empati dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan bullying yang terjadi di sekolah dan melakukan permainan roleplay mengenai bullying dan empati. Evaluasi pengukuran dilakukan dengan menggunakan Basic Scale Empathy dan wawancara. Perbedaan skor sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan adanya kemampuan empati yang meningkat. Insight yang dimiliki pelaku setelah mengikuti pelatihan berupa kesadaran bahwa menjadi korban bullying ternyata sangat tidak menyenangkan dan turut menunjukkan peningkatan empati. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi maraknya tindakan bullying yang terjadi di sekolah.
Schools should be a safe place for students to gain knowledge but nowaday there was found acts of bullying. Based on preliminary studies in one of the Junior High School in Bandung city that the bullies do a verbal bullying, physical bullying and relationship bullying. When performing these bullying, the bullies said that they were satisfied and think that it is fun doing the bullying. Therefore, it means that the bullies shows lack of ability to empathize, especially against what is the feeling of students who become victims. This study intends to provide interventions in the form of training that aimed at improving empathy to bullies students with the objectives when the empathy of bullies increases, the less likely they are going to do the bullying to his friends. This intervention is done on four participants, the student of class VIII from SMP “X” Bandung city using the Pre-test and post-test design. Training was conducted during the four meetings that consist of materials on bullying and empathy, playback of videos about bullying and empathy, focus group discussions, appreciation technical of empathy that apply in daily life and associated it with bullying that happens at school and doing roleplay game about bullying and empathy. The measurement for evaluation is done by using the Basic Empathy Scale and interview. Differences in scores before and after intervention showed an increased capacity for empathy. The Insight that the bullies get after the training is awareness that being a victim of bullying turned out very unpleasant and also showed an increase in empathy. It is expected to reduce the rampant of bullying that happens at school.