Abstrak
Studi Deskriptif Mengenai Regulasi Diri Dalam Belajar Pada Siswa Asrama Sekolah Menengah Pertama Insantama Bogor
Amila Shaliha
Unpad
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Unpad
Regulasi diri dalam belajar, remaja, Siswa Asrama
Motivasi dan keyakinan akan kemampuan diri masih menjadi suatu masalah tersendiri dalam sebuah proses belajar, khususnya pada siswa yang terkategori remaja. Masalah-masalah ini akan mampu dilalui oleh seorang siswa jika ia menguasai proses belajar yang dilakukannya hingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan target dan harapannya sendiri. Siswa yang mampu menguasai proses belajarnya disebut pembelajar yang teregulasi. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana kemampuan regulasi diri dalam belajar berkaitan dengan lingkungan, yaitu asrama. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner dengan pertanyaan data diri dan tertutup yang didasarkan pada teori regulasi diri dalam belajar oleh Zimmerman (2002). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik acak berstrata. Sampel penelitian berjumlah 98 siswa asrama Sekolah Menengah Pertama Insantama Bogor. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat regulasi diri dalam belajar terkategori cenderung tinggi. Artinya, para siswa sudah cenderung melakukan strategi-strategi peregulasian diri dalam belajar di asrama sebagai tempat beraktivitas sehari-sehari.