Abstrak
18F-FDG PET Pada Proses Infeksi Dan Inflamasi
A. Hussein S. Kartamihardja
Unpad, Dipresentasikan pada Annual Scientific Meeting Radioisotopes, Radiopharmaceuticals. Cuclotron and Nuclear Medicine 2013 RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta 8-9 November 2013
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Unpad, Dipresentasikan pada Annual Scientific Meeting Radioisotopes, Radiopharmaceuticals. Cuclotron and Nuclear Medicine 2013 RS MRCCC Siloam, Semanggi Jakarta 8-9 November 2013
18F-FDG PET, Infeks, Inflamasi
Proses terjadinya inflamasi atau peradangan steril dan septic (infeksi) berkembang melalui perjalanan yang mirip ditandai dengan peningkatan aliran darah, molekul-molekul kecil dan protein, kebocoran cairan dan infiltrasi dari sel-sel peradangan. Sel granulosit akan meningkat pada jaringan yang mengalami kerusakan dalam beberapa jam setelah dimulainya proses inflamasi. Proses dimulai dengan fagositosis dan pelepasan molekul khemoatraktan yang akan menumbuhkan sel monosit menjadi makrofag yangkemudian menjadi bagian selk predominan dalam proses inflamaasi. Di antara fungsi-fungsi lainnya, sel-sel tersebut juga akan memfagositasi sel-sel mati, bakti mati dan bakteri hidup serta proses apoptosis granulosit. Deteksi dan lokalisasi proses infeksi/inflamasi merupakan masalah yang menjadi tantangan di klinik, karena dapat memberikan implikasi yang penting dalam pengelolaan pada penderita dengan penyakit infeksi atau inflamasi. Waktu penentuan atau penegakan diagnosis fokal infeksi sangat krusial, karena fokal infeksi tersebut memerlukan pemberian antibiotic yang lebih lama, bahkan mungkin diperlukan pembersihan dan pengeluaran pus. Eradikasi infeksi yang tidak memadai menyebabkan kekambuhan setelah pemberian antibiotic dihentikan pada 12%–16% penderita dan mortalitasnya lebih tinggi secara bermakna pada penderita dengan komplikasi pada metastasis atau kekambuhan. Diagnosis sering sulit dilakukan, karena 32% dari focus infeksi tidak disertai dengan keluhan dan gejala. (J Nucl Med 2010; 51:1234–1240) Masalah juga dapat timbul pada saat timbul pertanyaan apakah proses inflamasi tersebut merupakan infeksi atau inflamasi steril.