Abstrak
Valuasi Ekonomi Layanan Ekosistem Kawasan Objek Wisata Gunung Menumbing Di Kabupaten Bangka Barat
Darmawan, Kodrat Wibowo, SE., Ph.D, Dr. Teguh Husodo, Msi
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Bangka Barat, ecosystem service, layanan ekosistem, nilai ekonomi total (NET), total economic valuation (TEV), valuasi, valution
Adanya anggapan bahwa sumberdaya alam sebagai anugerah Tuhan, berpotensi menyebabkan eksploitasi berlebihan yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menurunnya layanan ekosistem, seperti yang terjadi di sekitar Kawasan Objek Wisata Gunung Menumbing (KOWGM). Kerusakan lingkungan tersebut diakibatkan tidak adanya harga pasar dari layanan ekosistem sumberdaya alam. Valuasi ekonomi merupakan salah satu cara dalam melakukan penilaian moneter terhadap layanan ekosistem sumberdaya alam. Tujuan dari penilitian ini adalah menghitung nilai ekonomi total layanan ekosistem KOWGM pada tahun penelitian dan proyeksi nilai ekonomi total KOWGM untuk lima tahun yang akan datang, serta merumuskan strategi pengelolaan KOWGM yang tepat dengan mempertimbangkan nilai ekonomi total. Metode yang digunakan adalah dominant quantitative-less dominant qualitative. Analisa kuantitatif menggunakan valuasi ekonomi total (NET) dengan pendekatan biaya penggantian, kesediaan membayar, harga pasar, benefit transfer dari layanan ekosistem dan manfaat preventif KOWGM. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan dengan wawancara menggunakan teknik porpusive sampling. Hasil penelitian menunjukkan layanan ekosistem KOWGM yang dapat divaluasi secara ekonomi, yaitu layanan ekosistem kultural (cultural ecosystem service) sebagai objek wisata sebesar Rp.5.250.210.334,-, layanan eksositem penyediaan (provisioning ecosystem service) sebagai sumber air sebesar Rp.9.252.654.516,- dan layanan ekosistem pendukung (supporting ecosystem service) sebagai sumber oksigen sebesar Rp.1.235.077.875.000,-. Nilai ekonomi total (NET) kawasan Gunung Menumbing pada tahun penelitian sebesar Rp.1.384.024.556.678,- atau US$ 100.291.635,- (1 US$ = Rp. 13.800). Nilai ekonomi total ini bukanlah nilai yang absolut, karena tidak semua nilai manfaat dan layanan ekosistem Kawasan Objek Wisata Gunung Menumbing dapat dikuantifikasi secara moneter, apabila dapat dikuantifikasi semua maka nilai ekonomi total KOWGM akan lebih besar dari hasil penelitian ini. Proyeksi lima tahun yang akan datang menunjukkan kenaikan signifikan nilai NET KOWGM apabila dijaga dengan baik keberdaannya.. Untuk mewujudkan pengeloaan KOWGM yang berkelanjutan, bentuk pengelolaan Kawasan Konservasi Gunung Menumbing perlu ditetapkan menjadi Taman Hutan Raya (Tahura), pembuatan blok-blok pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat sekitar di dalam pengelolaan KOWGM.
Generally speaking, natural resources are considered asnature’s gifts. It drives to excessive exploitations, leading to environmental damages and deteriorating a number of critical ecosystem services, which happen in the vicinity of Gunung Menumbing Tourims Site (GMTS). Such environmental damages occurred as a result of unpriced for natural resources which provides ecosystem services. In this way, economic valuationcan be utilized to measure monetary valuation of ecosystem services provided. The purpose of this research is to calculate the total economic value of ecosystem services of the GMTS at the present time and forthe coming five years. It will conclude by suggesting a number of appropriate strategies for GMTS management by taking into account the total economic value. The method employed is dominant quantitative-less dominant qualitative. A quantitative analysis is conducted by applying total economic valuation (TEV) with a number of approaches which are the replacement cost, willingness to pay, the market price, the benefit transfer of ecosystem services and the prevention benefits of the GMTS. While a qualitative analysis is carried out by interviewing interested stakeholders using a purposive sampling technique. The study reveals that ecosystem services of the GMTS that could be able to be economically valued are cultural ecosystem services–as tourist attractions with amount Rp.5.250.210.334,- provisioning ecosystem services–as potential sources of raw water Rp.9.252.654.516,- and supporting ecosystem service–as a potential of oxygen production Rp.1.235.077.875.000,-. Moreover, the value of prevention that could be able to be valuated are soil erosion prevention, water catchment, air pollution absorption and carbon sequestration. The present total economic value of the GMTS is Rp1.384.024.556.678,- or US$100.291.635,- (1US$ = Rp.13.800). This is not an absolute value, because not all of those benefits and values could be able to monetarily quantify. If so, the total economic value of the GMTS would be greater than the result of the study. Five year Projection shows a significant increase in the TEV of GMTS, if its existence maintained properly. Based on the study, sustainably management of the GMTS could be actualized by designating the conservation status as Forest Park Conservation Area (TAHURA), management blocks development and empowering the local communities into GMTS management.