Abstrak
Profil Penderita Penyakit Arteri Koroner yang Menjalani Prosedur Intervensi Koroner Perkutan di RSUP dr Hasan Sadikin Bandung pada Tahun 2013
Aninka Saboe , Pintoko Tedjokusumo , Augustine Purnomowati , Toni M. Aprami
Universitas Padjadjaran, PKB-IPD XIII 2014 25-27 April 2014 Hotel Horison Bandung
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, PKB-IPD XIII 2014 25-27 April 2014 Hotel Horison Bandung
Intervensi Koroner Perkutan (IKP), Penyakit arteri koroner (PAK)
Penyakit arteri koroner (PAK) menyebabkan 30% kematian global, dimana 75% berasal dari Negara miskin dan menengah. Bahkan, angka kejadian dan kematian PAK di negara berkembang semakin meningkat dibandingkan dengan negara maju yang menurun. Salah satu cara untuk menurunkan angka kematian akibat PAK adalah dengan Intervensi Koroner Perkutan (IKP). Penelitian mengenai PAK di Indonesia masih jarang. Berdasarkan data Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2013; prevalensi PAK berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0.5% sedangkan yang berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5%. Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada selama ini, PAK memiliki karakteristik tertentu. PAK lebih sering pada laki-laki, umur di atas 45 tahun, dengan faktor risiko dislipidemia, hipertensi, merokok, diabetes melitus, dan riwayat keluarga dengan sakit jantung.