Abstrak
Rancangan Intervensi Self Esteem Dalam Rangka Berelasi Intim Heteroseksual Pada Odapus Wanita Dewasa Awal
Wini Intan Paramitha
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
heterosexual intimate relationship, ODAPUS, relasi intim heteroseksual, self esteem
Latar belakang penelitian ini adalah fenomena banyaknya Odapus (Orang dengan Lupus) wanita dewasa awal yang mengalami hambatan dalam salah satu tugas perkembangan mereka yaitu mencari pasangan dan berkeluarga dikarenakan kondisi sakit lupus yang mereka alami. Mereka memiliki penilaian diri negatif akibat penyakit lupus, sehingga tidak mampu menjalin relasi intim dengan lawan jenis. Penelitian ini kemudian ingin melihat proses psikologis yang melatarbelakangi penilaian diri pada Odapus wanita dewasa awal dalam hal berelasi intim dengan lawan jenis yang tergambarkan melalui self esteem mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang paling berpengaruh pada pembentukan self esteem Odapus dalam menjalin relasi intim heteroseksual dilihat dari self efficacy dan self respect beserta masing-masing faktor pembentuk self efficacy dan self respect. Rancangan dalam penelitian ini merupakan rancangan non-eksperimental dengan menggunakan model pendekatan regresi kuantitatif. Penelitian kemudian dilakukan kepada 31 Odapus wanita dewasa awal dengan alat ukur yang disusun berdasarkan teori self esteem dari Branden (1994). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwa 90,0% Odapus yang diteliti memiliki self esteem yang rendah dalam berelasi intim dengan lawan jenis. Dalam penelitian ini, determinan self efficacy dan self respect bersama-sama memberikan pengaruh signifikan pada pembentukan self esteem dalam berelasi intim dengan lawan jenis. Di antara kedua determinan, self efficacy memberikan pengaruh terbesar. Kemudian sub determinan “kesadaran mengenai kelebihan diri” dan “kemampuan memanfaatkan kelebihan diri” bersama-sama memberikan pengaruh signifikan pada pembentukan self efficacy. Di antara kedua sub determinan tersebut, “kemampuan memanfaatkan kelebihan diri” memberikan pengaruh terbesar. Dengan kata lain faktor yang paling berkontribusi dalam pembentukan self esteem Odapus yang diteliti adalah “kemampuan memanfaatkan kelebihan diri”. Kemampuan memanfaatkan kelebihan diri mengacu pada istilah penerimaan diri yaitu sejauh mana seseorang menerima karakteristik personalnya dan menggunakannya untuk menjalani kelangsungan hidupnya (Jersild, 1973). Rancangan intervensi self esteem dalam penelitian ini menggunakan konsep teori penerimaan diri melalui pelatihan dalam bentuk permainan dan diskusi kelompok.
The background of this research was the phenomenon of excessive early adult female Odapus who get problem to have a heterosexual intimate relationship because of their negative evaluation about themselves, relates to their lupus condition. This research aimed to see psychological process behind their evaluation about themselves in heterosexual intimate relationship which delineated by their self esteem. The purpose of this study was to gain insight about the most significant factor that built Odapus self esteem in heterosexual intimate relationship which described by self efficacy and self respect, and also by each determinant of self efficacy and self respect. Design of this research was non-experimental design with quantitative reggresion approach. Then, it was performed to 31 respondents by using measurement instrument which had been prepared based on theory of self esteem by Branden (1994). The result showed that 90,0% of respondents had low self esteem in heterosexual intimate relationship. This research described that self efficacy and self respect were making a significant influence to self esteem in heterosexual intimate relationship. Between those two determinants, self efficacy made a biggest influence. Then, “awareness of self potention” and “ability to use self potention” were making a significant influence to self efficacy. Between those two sub-determinants, “ability to use self potention” made a biggest influence. In other words, the most significant factor that contribute to build self esteem among respondents is “ability to use self potention”. The ability to use self potention refers to self acceptance, which is the condition when a person accepts his personal characteristics and use it for fighting his life (Jersild, 1973). Self esteem intervention program in this research is based on self acceptance theory, and use training program with game and Forum Group Discussion (FGD).