Abstrak
Rancangan Pendampingan 4 Skills Of Resilience Untuk Pengembangan Resiliensi Di Bidang Akademik Pada Mahasiswa Bidik Misi
Miryam Wedyaswari
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Bidik Misi Student, Coaching Design., Mahasiswa Bidik Misi, Rancangan Pendampingan, Resilience Reivich-Shatte, Resiliensi Reivich-Shatte
Pada jenjang perguruan tinggi, beberapa mahasiswa memiliki risiko kegagalan lebih tinggi dibandingkan mahasiswa lain, di antaranya adalah mahasiswa bidik misi. Mahasiswa bidik misi adalah mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk menjalani studi selama 4 tahun di perguruan tinggi. Mahasiswa bidik misi berasal dari daerah kabupaten, desa, atau wilayah terpencil lainnya. Mereka dituntut untuk dapat lulus tepat waktu dengan IPK minimal 2,75; dianjurkan mengikuti kegiatan non akademik; dan adanya monitoring berkala untuk memastikan layak atau tidaknya melanjutkan beasiswanya. Semua tuntutan ini memicu masalah dan dapat menjerumuskan mahasiswa bidik misi mengalami kegagalan secara akademik jika tidak diantisipasi dengan baik. Untuk itulah kemampuan resiliensi diperlukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat rancangan pendampingan untuk mengembangkan kemampuan resiliensi mereka. Penelitian ini mengggunakan definisi resliensi dan keterampilannya Reivich-Shatte (2002).Berdasarkan analisis kebutuhan, sebagian mahasiswa memiliki kemampuan resiliensi cenderung rendah terutama pada faktor impuls control, causal analysis, dan realistic optimism. Empat keterampilan resiliensi yaitu Learning your ABC, Avoiding thinking traps, Challenging belief, dan Putting it in perspective akan dilatihkan pada 3 orang mahasiswa bidik misi melalui pendampingan selama 2 kali pertemuan dan satu kali sesi follow up. Metode penelitian yang digunakan adalah Mixed Method: Concurrent embedded design. Rancangan kuantitatif akan digunakan untuk melihat perbedaan pretest & posttest. Rancangan kualitatif akan digunakan untuk menjelaskan proses pendampingan. Setelah dilakukan uji beda Wilcoxon, hasil penelitian menunjukkan hipotesis penelitian ditolak (sig.value > ? = 0.205 > 0.05), tidak terjadi peningkatan resiliensi sesudah pendampingan diberikan. Hal ini didukung dengan tidak sesuainya rancangan untuk mencapai tujuan umum dari pendampingan. Ketidaksesuaian ini terutama pada rancangan untuk melatih keterampilan challenging belief dan putting it in perspectives. Rancangan perlu diperbaiki dengan memperhatikan proses pembelajaran dalam pendampingan terutama dari segi penghayatan tujuan dan kesiapan partisipan untuk dapat mandiri menerapkan keempat keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
In college, some students have greater risk than the other. One of them are bidik misi students. Bidik misi students got scholarship from government to study for only 4 years. Bidik misi students came from rural area, most of them didn’t have an experience how to life in big city. They have to graduate on time and minimal GPA is 2.75. Not only on academic side, bidik misi student also have to participate in non academic activities. These situations are stressfull and make them become students at risk for academic failure. Thats why resilience is one of ability that needed by bidik misi students. Purpose of this research is to make coaching design for upgrading bidik misi student’s resilience. Reivich – Shatte’s resilience (2002) are used for this research. Based on neeed assesment, most of bidik misi students have low resilience especially in impuls control, causal analysis, and realistic optimism factors. There are four skills will be coached: Learning Your ABC, Avoiding Thinking Traps, Challenging Belief, and Putting It In Perspective. There are 3 participants in this research. Coaching will held for two days and one session for follow up. Mixed method: concurrent embedded design are used as research method. Quantitative method are used to find differences in resilience before and after coaching while qualitative method are used to analyze the coaching process. Result from Wilcoxon test indicate that hipotesin null are retained (sig.value > ? = 0.205 > 0.05), means there’s no difference in bidik misi students’s resilience after coaching finished. This data are supported by inter rater analysis that this coaching design can’t fullfill it coaching purpose. This happen especiallyu in challenging belief and putting it in perspectives skills session. This coaching design have to be revised with the concern about meaningful goals in participant and readiness of participant to applying this four skills in life.