Abstrak
Selektivitas Formulasi Ekstrak Biji Barringtonia Asiatica L. (Lecythidaceae) Terhadap Ulat Krop Kubis Crocidolomia Pavonana (F). Dan Parasitoid Telur Trichogramma Spp. Serta Dampaknya Terhadap Bibit Tanaman Brassicaceae
Danar Dono, Vahmi Abdurrohim
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Pekan Kentang 2008, Lembang 20 s.d 21 Agustus 2008
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional Pekan Kentang 2008, Lembang 20 s.d 21 Agustus 2008
Brassicaceae, Crocidolomia pavonana, Ekstrak Biji Barringtonia asiatica, Fitotoksisitas, Formulasi, toksisitas, Trichogramma spp.
Ekstrak biji Barringtonia asiatica berpotensi untuk pengendalian larva Crocidolomia pavonana. Percobaan dilakukan untuk mengetahui keefektifan formulasi ekstrak biji B. asiatica,dan pengaruhnya terhadap kemunculan Trichogramma spp. dan fitotoksisitasnya terhadap bibit tanaman kubis (Brassica oleracea L VE capitata), brokoli (B. Oleracea L. var italic Plenck), sawi (B. juncea) da n blumkol (B. Oleracea L.var alboglabra Bailey). Pengujian terhada p mortalitas C. pavonana menggunakan metode pencelupan da un sawi pakan. Pengujian kemunculan Trichogramma spp. dan fit( )toksik menggunakan metode penyemprotan dengan konsentrasi formulasi 2%. Formulasi yang diuji yaitu ekstrak biji B. asiatica berbentuk Liquid (L) dan Wettable Powder (WP) baik dengan atau tanpa penambahan minyak wijen sebagai sinergis (30L, 30L Sinergi, 3OWP dan 30 WP Sinergi). Percobaan dilaksanakan mulai Mei sampai Nopember 2007 di Laboratorium Pestisida dan Teknik Aplikasi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa semua bentuk formulasi ekstrak biji B.asiatica yang diuji mengakibatkan mortalitas larva C. pavonana yang sebanding dengan B. thuringiensis, dan Profenofos. Formulasi ekstrak B. asiatic tidak berpengaruh terhadap kemunculan imago Trichogramma spp. da n tidak fitotoksik terhadap bibit tanaman Brassicaceae. Formulasi ekstra k biji B. asiatica berpeluang dikembangkan sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan dan sesuai dengan konsep pengelolaan lama terpadu (PHT) untuk pengendalian ulat krop kubis C. pavonana karena efektif terhadap hama sasaran, aman terhadap musuh alami dan tidak fitotoksik.