Abstrak
Pengembangan UKM Pengolahan Mangga Melalui Kemitraan Usaha (Studi Kasus di UKM Tani Satria, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)
Lies Sulistyowati, Rahmi Rohmatika
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional 4th UNS SME's Summit & Award 2015 " Sinergitas Pengembangan UMKM dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)" ISBN: 978-602-397-012-4 Sebelas Maret University Press
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Prosiding Seminar Nasional 4th UNS SME's Summit & Award 2015 " Sinergitas Pengembangan UMKM dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)" ISBN: 978-602-397-012-4 Sebelas Maret University Press
bahan baku, EPQ, Kemitraan usaha, UKM Pengolahan Mangga
Keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia merupakan salah satu tulang punggung perekonomian di Indonesia. Peranan UKM selain menyumbang terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), memberikan nilai tambah (value added),juga menyerap tenaga kerja yang cukup besar, khususnya yang tingkat pendidikannya rendah. UKM Satria yang bergerak dalam pengolahan mangga sudah berdiri sejak tahun 1983, dan memproduksi manisan buah mangga baik basah maupun manisan kering.Kendala yang dihadapi adalah bahan baku mangga yang tersedia secara musiman, serta harga yang fluktuatif.Salah satu upaya yang dilakukan dalam mengembangkan usahanyadengan menjalin kemitraan usaha.Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan UKM Satria, pola kemitraan usaha, manajemen persediaan bahan baku serta peranan kemitraan bagi pengembangan UKM Satria.Desain penelitian yang digunakan desain kualitatif, dengan metode penelitian Studi Kasus.Sedangkan analisis data secara deskriptif metode JPPE dan EPQ, serta analisis komparatif.Hasil kajian memperlihatkan perkembangan UKM Satria sangat baik, terjadi trend meningkat dalam produksi manisan mangga. UKM Satria menjalin kemitraan usaha dengan petani mangga secara informal, dengan pola dagang umum.Sedangkan manfaat yang diperoleh dengan kemitraan adalah ketersediaan bahan baku terjamin, harga lebih murah, produksi berlangsung kotinyu dan permintaan pasar terpenuhi. Jumlah persediaan paling ekonomis (JPPE) 12.500 kg/tahun, nilai EPQ(Economic Production Quantity) 2.525 kg dengan selang waktu utk menghasilkan EPQ 48 hari.