Abstrak
Validasi Metode Pembuatan Dan Kendali Mutu Kit Ubiquicidine Untuk Deteksi Infeksi
Widyastuti, Anna Roseliana, Enny Lestari, Yayan Tahyan, Sri Setiyowati,Titis S.H, Hussein S. Kartamihardja
Universitas Padjadjaran, Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals V0112, Oktoher 2009 lSSN 1410-8542
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals V0112, Oktoher 2009 lSSN 1410-8542
99mTc, biodistribusi, biodistribution, Infection, infeksi, labeling, penandaan, Ubiquicidine
Telah dilakukan pembuatan dan uji mutu radiofarmaka Ubiquicidine 29-41 (UBI 2941) untuk ditandai dengan teknesium 99mTc yang akan digunakan untuk preparat diagnosis infeksi bakteri Gram posistif dan jamur. Kit kering UBI telah dibuat secara aseptis dan dianalisis kemumian radiokimia, sterilitas dan apirogenitasnya. HasH penandaan UBI dengan 99mTcdianalisis dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi kertas menggunakan ITLC-SG dengan eluen campuran dapar ammonium asetat 0.1 M pH 5.2 – metanol (1: I) serta kertas Whatman-l dengan e1uen aseton, sedangkan uji sterilitasnya dilakukan menggunakan medium perbenihan cair Fluid Thioglycolate (FTG) dan Trypton Soy Broth (TSB). Uji in vivo pada hewan percobaan dilakukan pada mencit normal dan yang diinduksi infeksi, sedangkan uji klinis pendahuluan dilakukan pada 5 orang relawan di RS. Hasan Sadikin Bandung dan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta yang I orang diantaranya mewakili pasien sehat, dan waktu pengamatan dilakukan pada I jam dan 2 jam setelah penyuntikan dengan 99mTc_UBI.Hasil percobaan menunjukkan efisiensi penandaan sebesar 99,34%, uji sterilitas menunjukkan tidak terjadi pertumbuhan mikroba dalam media uji, uji pirogenitas tidak menunjukkan kenaikan temperatur yang berarti pada kelinci percobaan dan stabilitas kit kering UBI pada penyimpanan di suhu 4°C tidak berubah hingga 12 bulan pengamatan. Biodistribusi pada mencit normal menunjukkan akumulasi radioaktivitas pada ginjal dan kandung kemih, sedangkan pad a mencit yang diinfeksi terlihat adanya penangkapan yang signifikan’ pada jaringan yang mengalami infeksi (paha kanan) dibandingkan jaringan yang sehat (paha kiri). Studi pendahuluan pada pasien normal menunjukkan akumulasi radioaktivitas pad a ginjal dan kandung kemih sedangkan pada pasien dengan gejala diare maupun hemoroid terlihat juga adanya penangkapan yang signifikan pada usus dan penangkapan radioaktivitas terse but terlihilt lebih jelas setelah 2 jam. Telah dibuktikan pula kespesifikan dalam pencitraan infeksi bakteri dibandingkan dengan non bakteri (amuba). Hal ini menunjukkan bahwa radiofarmaka 99mTc-Ubiquicidine 29-41 dapat digunakan untuk mendeteksi adanya infeksi secara umum dalam tubuh menggunakan kamera gama dengan waktu pencitraan optimal 2 jam sekaligus juga dapat membedakan antara infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan non bakteri.
Preparation and Quality Control of Ubiquicidine 29-41 (UBI 29-41) to be labelled with 99mTchave been carried out and will be prepared as infection imaging agent specifically for Gram positive bacteria-and fungi. Lyophilised UBI kits was prepared aseptically and analysed for its sterility, apyrogenicity and radiochemical purity. Labeling efficiency of UBI was analysed by thin layer chromatography using ITLC-SG with ammonium acetate 0.1 M pH 5.2-methanol (1: I) as eluants and paper chromatography using Whatman-I paper with acetone as eluant, and its sterility was assesed using bacterial and fungal culture media, i.e fluid thioglycolate (FTG) and trypton soy broth (TSB). In vivo study was carried out in normal mice and infection induced mice, whereas initial clinical study was carried out on 5 volunteers at Hasan Sadikin General Hospital and Gatot Soebroto Army Hospital, which 1 of them represents normal patient. The images were taken I hour and 2 hours post administration. QC results showed labelling efficiency of UBI of 99.34%, no microorganisms growth in culture media, no significant increase in temperature of experimental rabbits and the stability of unlabeled UBI kits during storage at 4°C was unchanged up to 12 months. Biodistribution study in normal mice showed high accumulation in kidneys and bladder, whereas in infected mice higher uptake was also observed in infected area (right thigh) rather than in uninfected one (left thigh). Initial clinical study in normal patient showed high accumulation of radioactivity in kidneys and bladder whereas in 2 patients with symptoms of diarrhoea and haemorroid respectively the uptake was also seen in colon which increased after 2 hours. Uptake of radioactivity was also seen in patient with spondy litis TB but none in patient with amoebic infection who was previously proven infected using other modality. From this experiment it can be concluded that Ubiquicidine 29-41 labeled with 99mTccan be used as infection imaging agent using gamma camera with optimum scanning time of 2 hours post injection and enable to differentiate between bacterial infection and amoebic infection.