Abstrak
Pengembangan Ekstrak Herba Putri Malu ( Mimosa Pudica L.) Sebagai Obat Herbal Terstandar Untuk Pengobatan Asam Urat ( Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Kedua Dari Rencana Dua Tahun )
Dr. Sri Adi Sumiwi, MS, Apt. , Dr. Marline Abdassah, MS, Apt., Gofarana Wilar, M.Si, Apt.,
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
asam urat, Ekstrak Herba Putri Malu, Mimosa pudica L.
Penyakit asam urat atau gout merupakan penyakit yang sudah dikenal sejak lama, yang terjadi akibat penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin (Sustrani et al. 2005) yang menimbulkan nyeri serta dapat mengakibatkan kerusakaan yang hebat pada sendi dan jaringan lunak. Pengobatan secara empirik dilakukan oleh masyarakat diantaranya menggunakan herba putri malu (Mimosa pudica L.). Persentase penghambatan pembentukan asam urat pada konsentrasi 125 Rg/mL dan 62,51.1g/mL ditunjukkan berturut-turut oleh ekstrak etanol (82,11 dan 62,10 %), fraksi air (89,07 dan 54,02%), fraksi etil asetat (49,10 dan 39,17 %) dan fraksi n-heksana (48,87 dan 43,20 %)(Susilawati Y et al., 2006). Pengujian aktivitas anti asam urat yang memperlihatkan pengurangan gejala inflamasi secara in vivo sudah dilakukan pada tahun pertama, begitu pula uji toksisitas akut dan subkronik.. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium melalui tahapan standarisasi simplisia herba putri malu, ekstraksi menggunakan pelarut etanol 70 %, ekstrak kentalnya diuji aktivitas penghambatan pembentukan asarn urat secara in vitro dengan metode penghambatan enzim xantin oksidase, uji analgesik dan antiinflamasi secara in vivo, uji toksisitas akut dan uji toksisitas subkronik secara in vivo. Selanjutnya dibuat formulasi sediaan tablet. Tablet yang terbentuk dievaluasi formulasi dengan uji disolusi, waktu hancur dan kekerasan tablet. Selanjutnya tablet yang mengandung ekstrak herba putrimalu diuji khasiatnya secara in vitro terhadap penghambatan enzim xantin oksidase dan invivo sehingga diharapkan diperoleh sediaan formula yang terstandar dan efektif dan aman. Penelitian yang sudah dilakukan adalah penelitian tahun pertama dengan dua tahap. Tahap pertama Standarisasi simplisia dan ekstrak, pengujian aktivitas in vivo meliputi uji aktivitas analgetika menggunakan hewan coba mencit dan uji akivitas antiinflamasi menggunakan hewan coba tikus. Tahap dua menguji keamanan dengan uji toksisitas subkronik . Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 meliputi tahap ketiga yaitu formulasi tablet dan evaluasi formula. Tahap keempat formulasi sediaan tablet yang terbaik mengandung bahan aktif diuji kembali aktivitas penghambatan pembentukan asam urat secara in vivo dan analgetika serta aktivitas antiinflamasi secara in vivo. Penelitian tahap tiga yaitu formulasi tablet dan evaluasi tablet sudah dilakukan. Penelitian selanjutnya adalah pengujian aktivitas antiasam urat sediaan tablet baik in vitro maupun in vivo pada hewan coba.