Abstrak
Pengaruh Pemberian Pupuk Fosfat (SP Gajah) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa, L) di Dua Lokasi (Laporan Akhir)
Dr. Ir. Tualar Simarmata, M.S., Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah., MS., Dr. Ir. Jajang Sauman H, MS.
Universitas Padjadjaran, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
L), Pupuk Fosfat (SP Gajah), Tanaman Padi (Oryza sativa
Padi termasuk komoditas strategis dan sumber gizi utama (makanan pokok) dengan konsumsi sekitar 140-150 kg/beras/kapita/tahun di Indonesia. Kebutuhan beras saat ini sekitar 34 juta ton beras setara dengan 54 juts ton GKG. Dengan laju pertambahan penduduk sekitar 1,49%, maka jumlah penduduk di Indonesia diproyeksikan pada tahun 2025 akan mencapai 296 juts jiwa dan kebutuhan beras sekitar 41,5 juta ton (65,9 juta ton GKG). Di sisi lain luas areal panen terus menurun hanya sekitar 11 – 12 juta ha dan konversi lahan sawah ke pertanian lainnya atau industri terus meningkat (Simarmata, 2006). Upaya untuk mempertahankan keberlanjutan ketahanan pangan berkaitan erat dengan peningkatkan jumlah penduduk, produktivitas dan kualitas sumber daya lahan (kualitas dan kesehatan tanah). Jika produktivitas padi saat ini berkisar 4-6 ton/ha, maka untuk mempertahankan ketahanan pangan diperlukan terobosan teknologi untuk meningkatkan produksi padi mejadi 6-8 tontha. Dosis pemupukan untuk mencapai produktivitas tersebut sekitar 400 -600 kg Urea, 200- 300 kg SP-36 dan 200 ¬300 kg KCl (Iserwood, 2000; Ladha dan Reddy. 2000; Simarmata, 2005). Untuk mencapai tingkat produktivitas 4-6 ton GKG/ha diperlukan sekitar 300 kg Urea, 150 kg SP-36 dan 100 kg KCI.