Abstrak
Studi Korelasional mengenai Empati dan Self-Efficacy pada Guru Sekolah Dasar Inklusif di Kota Bandung
Raisa Humaira Nandyane
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
empathy, Empati, Guru, Inclusive Elementary School, Sekolah Dasar Inklusif, Teacher, Teacher's Self-Efficacy
Sekolah inklusif adalah sekolah yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki kecerdasan dan bakat istimewa untuk mengikuti pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. berbagai jenis anak didik di sekolah inklusif, menuntut guru sekolah inklusif untuk dapat berempati pada anak didiknya serta memiliki self-efficacy yang tinggi terhadap tugasnya sebagai guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat korelasi antara empati dan self-efficacy pada guru sekolah dasar inklusif di Kota Bandung. 112 guru dari sekolah 6 dasar inklusif menjadi responden dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah berupa studi korelasional dengan teknik penarikan sampel cluster sampling. Data penelitian diperoleh melalui alat ukur empati (130 item) yang dikembangkan dari konsep profound empathy in education oleh Bridget Cooper (2011) serta alat ukur dari tranlasi Teacher’s Self-Efficacy for Inclusive Practices yang dibuat oleh Umesh Sharma, Tim Loreman dan Chris Forlin (2012). Data yang diperoleh diuji menggunakan uji korelasi Spearman’s Rho. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan dan tergolong tinggi (p-value = 0.0000, rs= 0.839). Secara umum, guru sekolah dasar inklusif di Kota Bandung memiliki empati yang tinggi sehingga merasa yakin akan kemampuannya sebagai guru sekolah inklusif.
Inclusive school is a school that provides opportunities for all learners who have differents in physical, emotional, mental and social or has intelligence and special talents, to learn in the educational environment together with learners in general. Different types of students in inclusive schools, requires teachers to be able to empathize to pupils and have high self-efficacy on his job as a teacher. The purpose of this study was to examine the correlations between empathy and self-efficacy in inclusive primary school teacher in Bandung. 112 teachers from 6 primary inclusive school were being respondents in this study. The method used was a correlational study with sampling cluster sampling technique. The research data obtained through the measurement tools of empathy (130 items) developed from the concept of profound empathy in education by Bridget Cooper (2011) as well as a measuriment which translated from Teacher’s Self-Efficacy for Inclusive Practices created by Umesh Sharma, Tim Loreman and Chris Forlin (2012 ). The data obtained were tested using Spearman’s Rho. The results of this study indicate that there is a positive and significant correlation is high (p-value = 0.0000, rs = 0839). In general, inclusive primary school teacher in Bandung have high empathy, therefore they are confident about their ability as a teacher of inclusive schools.