Abstrak
Hubungan antara Kualitas Komunikasi Orangtua-Anak dengan Bentuk-Bentuk Perilaku Seksual pada Remaja SMA di Jatinangor
Maya Kusumawardhani
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Adolescent, Heterosexual Relationship, Kualitas Komunikasi, perilaku seksual, Quality of Communication, Relasi Heteroseksual, remaja, sexual behavior
Saat ini, pergaulan remaja dengan lawan jenis semakin bebas yang ditandai dengan tingginya tingkat perilaku seksual pra nikah remaja di berbagai daerah di Indonesia. Orang tua memiliki peran penting dalam pencegahan terjadinya perilaku seksual pra nikah remaja yang banyak dilakukan dalam masa berpacaran. Peran orang tua tersebut salah satunya dengan pemberian informasi terkait hal-hal yang berhubungan dengan relasi heteroseksual melalui proses komunikasi yang berkualitas agar anak dapat menerima informasi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas komunikasi orang tua-anak mengenai hal-hal yang berhubungan dengan relasi heteroseksual dengan perilaku seksual remaja SMA di Jatinangor. 204 siswa (usia 15-19 tahun) kelas 10 dan 11 yang pernah berpacaran menjadi responden dalam penelitian ini. Metode yang digunakan berupa studi korelasional dengan teknik penarikan sampel multiple cluster sampling. Data penelitian diperoleh melalui alat ukut kualitas komunikasi (30item) yang dikembangkan dari konsep Joseph De Vito (1995) serta alat ukur perilaku seksual (44 item) dari konsep Hurlock (1973). Data yang diperoleh diolah dengan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara kualitas komunikasi orang tua anak dengan perilaku seksual petting (p value = 0,083, r = -0,097) dan sexual intercourse (p value =0,038, r = -0,125). Secara umum, remaja SMA di Jatinangor memiliki tingkat kualitas komunikasi orang tua-anak yang sedang. Selain itu, mereka juga memiliki tingkat perilaku seksual baikitu touching, necking, petting, dan sexual intercourse yang rendah.
Nowadays, adolescent’s interaction with the opposite sex increasingly free which characterized by a high level of premarital sexual behavior of teenagers in various regions in Indonesia. Parents have an important role in the prevention of teenager’s premarital sexual behavior that mostly done in dating. One of the parent’s role is by providing information regarding heterosexual relationship topics through quality of communication process so that children can receive the information well. The purpose of the study were to see the relations between parent-child quality of communication about heterosexual relationship topics and sexual behavior on the senior high school students in Jatinangor. The respondents of this study are 204 tenth and eleventh grader students (15-19 years old) that have been dating. The method used was a correlational study with sampling techniques cluster sampling. The research’s data obtained through the quality of communication’s measuring tools (30 items) that developed from Joseph De Vito (1995) and sexual behavior ‘s measuring tools (44 items) that developed bases on Hurlock (1973). The data were processed by using the spearman rank correlation test. The results showed that there is a correlation between the quality of communication with petting sexual behavior (p value = 0,083, r = -0,097) and sexual intercourse (p value =0,038, r = -0,125). In general, the senior high school students in Jatinangor have a moderate level of parent-child quality of communcation. Moreover, they also have a low level of sexual behavior.