Abstrak
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Tetti Solehati, S.Kp.M.Kep., Risqy Ita Ramdhani, S.Kep.,Taty Hernawati, M.Kep.
Universitas Kristen Maranatha
Indonesia
Tetti Solehati, S.Kp.M.Kep., Risqy Ita Ramdhani, S.Kep.,Taty Hernawati, M.Kep., Universitas Kristen Maranatha
kanker serviks, Kecemasan, State Trait Anxiety Inventory
Abstrak
Permasalahan yang dihadapi pasien kanker serviks mencakup aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Salah satu dampak psikologis yang dihadapi pasien kanker serviks adalah kecemasan. Kecemasan dapat meningkatkan nyeri, mengganggu kualitas tidur dan mengganggu kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat kecemasan pasien kanker serviks di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel penelitian pasien kanker serviks yang baru didiagnosa sampai menjalani kemoterapi siklus ke-3, dengan jumlah 70 responden. Instrumen yang digunakan adalah STAI (State Trait Anxiety Inventory) dengan rentang nilai 20 sampai 80 untuk setiap bagian state anxiety dan trait anxiety. Dalam penelitian ini didapatkan hasil tingkat state anxiety menunjukan 8 responden (11.4%) mengalami kecemasan berat, 54 responden (77.14%) mengalami kecemasan sedang, dan 8 responden (11.4%) mengalami kecemasan ringan. Untuk tingkat trait anxiety menunjukan 5 responden (7.1%) mengalami kecemasan berat, 58 responden (82.9%) mengalami kecemasan sedang, dan 7 responden (10%) mengalami kecemasan ringan. Para responden berada pada rentang kecemasan sedang yang artinya diperlukan penanganan yang lebih lanjut untuk menghindari komplikasi atau mencegah agar kecemasan tidak menjadi berat. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan dijadikan data dasar untuk mengkaji lebih lanjut pada aspek psikososial dan menentukan intervensi selanjutnya untuk mengurangi kecemasan seperti mengajarkan teknik relaksasi dan mendorong pasien melakukan aktifitas fisik.