Abstrak
Hubungan Faktor Risiko, Status Instabilitas Mikrosatelit, dan Ekspresi P53 dengan Karsinogenesis Adenokarsinoma Kolorektal pada Orang Indonesia (The Association of Risk Factors, Microsatellite Instability, and P53 Expression in the Carcinogenesis of Colorectal Adenocarcinoma among Indonesian)
Kiki Lukman, Laely Yuniasari, Bethy S. Hernowo
Universitas Padjadjaran, MKB, Volume 44 No. 4, Tahun 2012
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, MKB, Volume 44 No. 4, Tahun 2012
Carcinogenesis of colorectal carcinoma, Ekspresi P53, expression of P53, faktor risiko, instabilitas mikro-satelit, karsinogenesis adenokarsinoma kolorektal, microstallite instability, risk factors
Berbeda dengan berbagai negara lain, karakteristik molekuler adenokarsinoma kolorektal (AKK) pada orang Indonesia di dalam kelompok usia =40 tahun memiliki kesamaan dengan kelompok usia >40 tahun, dan keduanya berada pada jalur karsinogenesis sporadik. Untuk mengetahui hubungan karakteristik molekuler dengan berbagai faktor risiko AKK, dilakukan penelitian potong lintang yang mempelajari hubungan berbagai faktor risiko, status instabilitas mikrosatelit (IM), dan ekspresi P53 (instabilitas kromosom=IK) pada 39 penderita AKK yang memenuhi kriteria inklusi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam periode Maret 2009-Maret 2010. Diperoleh masing-masing 21 dan 18 penderita AKK laki-laki dan perempuan, serta 17 dan 22 penderita berusia >40 dan =40 tahun. Dilakukan pemeriksaan imunohistokimia ekspresi gen MLH1, MSH2, dan p53 untuk menentukan status IM dan IK. Hasilnya adalah penderita AKK =40 tahun menunjukkan 4 IM tinggi, 1 IM rendah, dan 17 IM negatif, serta 10 status P53 positif dan 12 P53 negatif. Penderita AKK >40 tahun menunjukkan 4 IM rendah, dan 13 IM negatif, yang disertai oleh 11 status P53 positif dan 6 status P53 negatif. Pada kedua kelompok tersebut tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p>0,05) dalam pola hubungan berbagai faktor risiko AKK dengan karakteristik molekulernya. Pola diet tinggi lemak dan protein, rendah serat, overweight, merokok, dan aktivitas fisik rendah ditemukan sebagai faktor risiko yang berperan pada kedua kelompok tersebut. Simpulan, mayoritas penderita AKK pada orang Indonesia memiliki klasifikasi molekuler berupa status IK tinggi dan status IM rendah, serta berhubungan dengan faktor risiko diet tinggi lemak dan protein, rendah serat, overweight, merokok, dan aktivitas fisik rendah.
Different from developed countries, molecular characteristic of colorectal adenocarcinoma (CRC) among Indonesians in the age group of =40 years old is mostly similar compared to the CRC of the age group of >40 years old, and both are sporadic cancers. To know the association of molecular characteristic with the risk factors of CRC, a cross sectional study was conducted to analyze the association of risk factors, microsatellite instability (MSI) and P53 expression (chromosomal Instability=CIN) status in 39 consecutive CRC patients who were eligible for this study at Dr Hasan Sadikin Hospital, from March 2009 until March 2010. They consisted of 21 male and 18 female patients. Of them, there were 17 and 22 patients with>40 and=40 years of age, respectively. The immuno-histochemistry examinations for the expression of mutated MLH1, MSH2 and p53 genes were conducted to determine the CIN and MSI status. The results showed that the CRC =40 years of age had 4 MSI high, 1 MSI low, and 17 MSI negative, associated with 10 P53 positives and 12 p53 negatives. By contrast, in the CRC >40 years of age the MSI was low and negative in 4 and 13 cases, respectively. They were associated with 11 and 6 of p53 positive and negative status, respectively. Between the two groups, there were no significant differences with regards to the association pattern between the risk factors and their molecular characteristics (p>0.05). Conclusions, majority of CRC patients among Indonesian show a molecular classification of high CIN and low MSI, and is associated with risk factors of high fat and protein, low fiber dietary intake, overweight, smoking, and low physical activitis.