Abstrak
Gambaran Pemaknaan Terhadap Situasi Bising Pada Siswa Kelas V SD N I Cibiru
Nurima Candra Pratiwi
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
accoustical situation, cognitive appraisal, Evaluation, kebisingan, noise, pemaknaan, SD N I Cibiru, situasi akustik
Terdapat fenomena situasi akustik yang cukup tinggi dan beragam di lingkungan SD N I Cibiru. Salah satu kelas, yaitu kelas V memiliki tingkat volume yang lebih tinggi dibandingkan kelas lainnya dan memiliki paparan situasi akustik yang lebih beragam. Situasi akustik yang tidak dikehendaki oleh seseorang dapat menjadi stressor bagi individu dan menimbulkan gangguan dalam bentuk fisiologis, kognitif, atau pun psikologis (Lazarus & Cohen, 1977). Namun, berdasarkan data awal, terdapat perbedaan yang dimiliki oleh individu dalam memandang situasi akustik yang terpapar padanya. Hal ini pun dapat menimbulkan perbedaan respon stress yang muncul terhadap situasi akustik tersebut. Perbedaan cara pandang individu terhadap situasi akustik dapat dilihat menggunakan Konsep Cognitive Appraisal dari Lazarus & Folkman (1984). Penelitian terkait kebisingan menunjukkan bahwa diperlukan pemahaman terkait pemaknaan individu terhadap situasi akustik yang terpapar padanya untuk memahami dampak negatif kebisingan secara lebih mendalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pemaknaan terhadap situasi akustik yang terpapar pada siswa kelas V SD N I Cibiru di lingkungan sekolahnnya. Responden penelitian ini adalah 14 orang siswa SD N I Cibiru. Dalam penelitian ini digunakan studi deskriptif, dengan teknik sampling jenuh (saturated sampling). Alat ukur yang digunakan adalah adalah wawancara yang diturunkan berdasarkan kerangka Teori Cognitive Appraisal Lazarus & Folkman (1984). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemaknaan siswa kelas V SD N I Cibiru terhadap situasi akustik di lingkungan sekolahnya berada pada kategori stressfull. Pemaknaan siswa dalam kategori ini memiliki arti bahwa situasi akustik dinilai menghambat pemenuhan kegiatan akademik di lingkungan sekolah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pemaknaan stressfull ini, erat terkait dengan faktor intensitas dan prediktabilitas yang melekat pada situasi akustik tersebut. Selain itu, pihak otoritas kelas (guru dan ketua kelas) maupun lalu lintas (polisi lalu lintas) dinilai memiliki peranan yang signifikan dalam meminimalisir kebisingan yang ada di lingkungan SD N I Cibiru.
SD N I Cibiru had high risk to expose from numerous noise since it has various kind of sound source. Fifth class was the most noisy one. Unwanted accoustical situations or noise could became a stressor for pupils. It can be detrimental to individual well-being, cognitive disturbance, and physiological change (Lazarus & Cohen, 1977). However, there was variation on individual evaluation to accoustical situations that is exposed to them at school from the phenomena. Variation on individual perspective to evaluate accoustical situations can be seen from Cognitive Appraisal Theoritical Framework of Lazarus & Folkman (1984). There has been a great deal of research in the past 10 years of the individual evaluation aspect into the effects of noise. The aim of this study was to describe the appraisal of fifth grade students of SD N I Cibiru into the accoustical situation at their school. The respondent were 14 students of Cibiru I Elementary School. This study used descriptive study, with saturated technique sampling. In-depthinterview was developed from Cognitive Appraisal Theoritical Framework of Lazarus & Folkman (1984) in this study. The results of this study indicated that the majority of appraisal in the fifth grade’s students of SD N I Cibiru at the stressfull category. Since, that type of accoustical situatiton that exposed to them at school had appraised gave them uneasiness to perform academic activities at school. In this study, stressfull appraisal had been correlate to high intensity and low predictability of the accoustical situations. Beside if that, authority of the class (teacher/class chief) and traffic (police traffic) hold important role in noise reduction.