Abstrak
Hubungan Antara Relasi Ibu Dan Anak Dengan Taijin Kyofusho (Kecemasan Sosial) Pada Emerging Adults
Irsalina Arizka Syarif
Universitas Padjadjaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran
Kecemasan Sosial, Mother-child relationship, Relasi ibu dan anak, Social Anxiety, Taijin Kyofusho
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara relasi ibu dan anak dengan taijin kyofusho pada emerging adults. Taijin kyofusho, yang dicirikan dengan rasa takut untuk mengganggu orang lain, merupakan kecemasan sosial yang cenderung terjadi di Indonesia (Vriends, Pfaltz, Novianti, & Hadiyono, 2013). Pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa relasi orang tua dan anak menjadi salah satu kontributor untuk pengembangan kecemasan sosial anak (Spokas & Heimberg, 2009). Banyak penelitian-penelitian di negara Barat yang menunjukkan bahwa relasi ibu dan anak memiliki kaitan dengan kecemasan sosial, namun di Indonesia sendiri belum terdapat penelitian terkait hal tersebut. Secara spesifik, individu dengan kecemasan yang tinggi mempersepsikan ibu mereka kurang memiliki kepedulian dan overprotective (Parker, 1979; Parker, 1981; Parker, 1990, dalam Anhalt & Morris, 2008). Dalam penelitian ini, relasi ibu dan anak dijelaskan menggunakan teori relasi keluarga dari Oud & Welzen (1989), yang memiliki enam dimensi, yaitu pembatasan, afeksi, kerentanan, keadilan, pengakuan, dan kepercayaan, serta diukur dengan menggunakan alat ukur Tes Relasi Keluarga Bandung (TRK-B). Sedangkan, taijin kyofusho diukur dengan alat ukur Taijin Kyofusho Scale (TKS). Subjek penelitian ini sebanyak 121 responden penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui Gmail. Data diolah dengan uji korelasi Spearman menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari enam dimensi pada relasi ibu dan anak yang diukur hubungannya dengan taijin kyofusho, terdapat dua dimensi yang memiliki hubungan yang signifikan, yaitu dimensi pembatasan dan keadilan. Dimensi pembatasan memiliki korelasi positif (0,388) dengan taijin kyofusho, sedangkan dimensi keadilan memiliki korelasi negatif (-0,212) dengan taijin kyofusho.
This research is a correlational study that aims to identify correlation between mother-child relationship and taijin kyofusho in emerging adults. Taijin kyofusho, characterized by fear of offending others, is social anxiety that tends to occur in Indonesia (Vriends, Pfaltz, Novianti, & Hadiyono, 2013). In previous study, parent-child relationship became one of the contributors to the development of children’s social anxiety (Spokas & Heimberg, 2009). In many studies in Western countries showed that mother-child relationships are related to social anxiety, but in Indonesia there has been no research related to it. Specifically, individuals with high anxiety perceived their mothers are less caring and overprotective (Parker, 1979; Parker, 1981; Parker, 1990, in Anhalt & Morris, 2008). In this study, mother-child relationships are described using family relations theory from Oud & Welzen (1989), which has six dimensions, namely restriction, affection, vulnerability, justice, acknowledgement, and trust. It was measured using the Bandung Family Relations Tests (TRK-B). Meanwhile, taijin kyofusho was measured by Taijin Kyofusho Scale (TKS). Subjects of this study were 121 respondents. Data retrieval were done by distributing questionnaires via Gmail. The data were processed by Spearman’s correlation test using SPSS. The results of this study indicated that two of six dimensions of mother-child relationship measured in relation to taijin kyofusho had significant relationship, namely dimensions of restriction and justice. The dimension of restriction had a positive correlation (0,388) with taijin kyofusho, whereas the dimension of justice had a negative correlation (-0,212) with the taijin kyofusho.