Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaran

Abstrak

Intervensi Padjadjaran Memory Rehearsal Application (Pmra) Untuk Meningkatkan Fungsi Working Memory Pada Individu Dengan Mild Intellectual Disability Usia Mental 10-12 Tahun.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari dua penelitian sebelumnya mengenai optimasi working memory (WM) pada anak mild intellectual disability (MID) menggunakan Padjadjaran Memory Rehearsal Application (PMRA) yang telah dirancang oleh Puspita (2015) dan Arieanti (2015). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fungsi WM pada individu MID berada di bawah individu tipikal dengan usia kronologis yang sama. Meskipun demikian fungsi WM dapat ditingkatkan dengan latihan yang berulang. PMRA merupakan sebuah alat intervensi untuk meningkatkan WM pada MID berupa latihan menggunakan aplikasi komputer yang diberikan selama 20 sesi latihan. Hasil penelitian Puspita dan Arieanti menunjukkan bahwa terjadi peningkatan fungsi WM pada anak MID usia mental 4 – 8 tahun setelah diberikan PMRA selama 20 sesi.Perkembangan fungsi WM pada tahap remaja dikatakan penting karena WM berkembang dua kali lipat pada usia 10 – 16 tahun. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah PMRA dapat digunakan sebagai alat intervensi dalam meningkatkan WM pada individu MID usia mental 10 – 12 tahun. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain within-subjects. Partisipan dalam penelitian ini adalah individu MID usia mental 10 – 12 tahun sebanyak 4 partisipan. PMRA diberikan selama 20 sesi pada masing-masing partisipan dengan 1 sesi perhari. Pada tiap sesi latihan menggunakan PMRA, partisipan diminta untuk mengerjakan dua subtes WM yaitu verbal working memory dan visuo-spatial working memory secara bergantian. Analisis statistik menggunakan uji beda Wilcoxon’s Matched-Pairs Signed-Ranks yang merupakan uji non-parametrik yang dilakukan berdasarkan nilai skor sesi pertama latihan dan nilai skor sesi terakhir latihan yang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi PMRA dapat secara signifikan meningkatkan fungsi WM pada individu MID usia mental 10 – 12 tahun dengan signifikansi sebesar 0,00 < 0,05; verbal WM: 0,012 < 0,05; visuo-spatial WM: 0,00 < 0,05. Kesimpulan, intervensi PMRA dapat meningkatkan fungsi WM pada individu MID usia mental 10 - 12 tahun setelah diberikan selama 20 sesi. This research is development study from two previous research about working memory (WM) optimization in children with mild intellectual disability (MID) using Padjadjaran Memory Rehearsal Application (PMRA) designed by Puspita (2015) and Arieanti (2015). Several previous tests show that WM function in children with MID is lower compare to a typical individual with the same mental age. However, WM function can be increased by rehearsal training. PMRA is training intervention tool with computer application to improve WM function in MID given through 20 training sessions. Research from Puspita and Arieanti shows an improvement of WM function in children with MID mental age 4 - 8 years old after 20 sessions training with PMRA. WM developmental function in adolescence becomes important because in this phase WM function get increase two times during 10 - 16 years old. Aim of this study is to find whether PMRA can be used as an intervention tool to increase WM in individual with MID mental age 10 - 12 years old. This experimental research use within-subjects design. Four students with MID (mental age 10 - 12 years old) attend to train with PMRA through 20 sessions severally. Each student performs two WM tasks, verbal working memory and visuo-spatial working memory in each session. Wilcoxon's Matched-Pairs Signed-Ranks non parametric used to test statistical analysis based on difference score during first session and last session of training. The result revealed that PMRA significantly increase WM function of MID mental age 10 - 12 years old (0,00 < 0,05) with verbal WM signification 0,012 < 0,05 and visuo-spatial signification 0,00 < 0,05. Conclusion of this study that PMRA increase WM function in individual MID mental age 10 - 12 years old after given through 20 sessions.