Abstrak
Perempuan di Luar Jalur: Seksualitas Perempuan dalam Dua Cerpen karya Suwarsih Djojopuspito ( Women Out of the Line: Women’s Sexuality in Two Short Stories by Suwarsih Djojopuspito )
Aquarini Priyatna
Universitas Padjadjaran, Meta Sastra Jurnal Penelitian Sastra Vol. 9 No. 2 Desember 2016 ISSN: 2238-428X
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Meta Sastra Jurnal Penelitian Sastra Vol. 9 No. 2 Desember 2016 ISSN: 2238-428X
heteronormativitas, heteronormativity., seksualitas perempuan, Suwarsih Djojopuspito, women’s sexuality
Tulisan ini mendiskusikan isu seksualitas dalam dua cerpen karya Suwarsih Djojopuspito, yakni Seruling di Malam Hari dan Artinah. Penelitian ini meletakan isu seksualitas dalam kedua cerpen nya dalam kerangka kajian gender dan feminis. Suwarsih adalah salah satu penulis perempuan pionir di Indonesia yang karyanya secara lugas mengambil posisi yang resisten terhadap ideologi patriarki. Dalam kedua cerpen yang dibahas, Suwarsih menunjukkan timpangnya praktik-praktik keseharian dalam relasi intim antara perempuan dan laki, terutama dalam perkawinan. Melalui narasi dan penggambaran tokoh, ditunjukkan bahwa ideologi patriarki yang termanifestasi dalam nilai-nilai heteronormativitas telah menempatkan seksualitas laki-laki sebagai normatif dan berterima sementara seksualitas perempuan sebagai peripheral saja terhadap seksualitas laki-laki. Juga diperlihatkan bagaimana nilai-nilai patriarki yang diwujudkan dalam relasi personal menempatkan perempuan dalam posisi yang lebih lemah. Meskipun demikian, kedua cerpen mengambil posisi yang tidak memihak posisi laki-laki melainkan memberikan perempuan agensi yang menyuarakan tubuh dan seksualitas perempuan sebagai bagian dari subjektivitas perempuan sebagaimana seksualitas adalah bagian dari laki-laki.
This writing examines the issues of sexuality in two short stories by Suwarsih Djojopuspito, namely Seruling di Malam Hari and Artinah. This research locates sexuality in the two short stories in the framework of gender and feminist studies. Suwarsih is among the pioneering women writiers in Indonesia. Her works have significantly take the resisting position against patriarchal ideology. In the two short stories discussed, Suwarsih elaborates the bias against women in the everyday practices of intimate relations between women and men, particularly in marital relationships. Through the narrative and the portrayal of the characters, the short stories show that the ideology of patriarchy as manifested in the heteronormative values have established men’s sexuality as normative and acceptable. Likewise, the two short stories also show that patriarchal values apparent in personal relationships have put women as inferior. However, one important finding of the research on the two short stories have taken the position that are not on the side of men rather they give the women’s characters the agency to articulate their bodies and sexuality as important parts of their subjectivity as a woman just like they are the important part of men’s.