Abstrak
Inseminasi Intrauterin
Dr. Nanang W. Astarto, dr., Sp.OG(K), MARS, Dr. Wiryawan Permadi, dr., Sp.OG(K), Dr. Tita Husnitawati Madjid, dr., Sp.OG(K), Dr. Tono Djuwantono, dr., Sp.OG(K), M.Kes, Dr. Ruswana Anwar, dr., Sp.OG(K), M.Kes, Hanom Husni Syam, dr., Sp.OG(K), M.Kes, Hartanto Bayuaji, dr., Sp.OG(K), Anita Rachmawati, dr., Sp.OG(K), Dian Tjahyadi, dr., Sp.OG(K), MMRS, Mulyanusa A. Ritonga, dr., Sp.OG(K), M.Kes, Edwin Kurniawan, dr., Sp.OG, M.Kes, Drs. Harris Harlianto, MSi, Ike Kristina, SSi
Universitas Padjadjaran, Buku Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari 2016, Penerbit FK Unpad, ISBN : 978-602-6935-13-7
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Buku Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari 2016, Penerbit FK Unpad, ISBN : 978-602-6935-13-7
Inseminasi intrauterin, Intrauterine Insemination
Inseminasi intrauterin/intrauterine insemination (IUI) banyak digunakan untuk penanganan masalah infertilitas ermasuk yang disebabkan oleh faktor serviks, anovulasi, endometrosis, imunologis, faktor pria dan infertilitas yang tidak diketahui sebabnya. IUI juga digunakan untuk mengatasi infertilitas karena masalah ejakulasi dan coitus. Beberapa peneliti mengemukakan bahwa IUI merupakan langkah lanjutan sebelum dilakukannya prosedur yang lebih rumit seperti fertilisasi invitro/in vitro fertilization (IVF). Inseminasi intra uterin dan induksi ovulasi (IO) sering digunakan bersamasama untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan infertilitas. Alasan utamanya adalah untuk meningkatkan jumlah folikel preovulatoar. Namun tidak semua kasus infertilitas dapat ditangani dengan IUI dan IO, persyaratan utamanya adalah tidak boleh ada gangguan faktor tuba, selain itu masalah disfungsi ovulasi, insufisiensi fase luteal dan faktor sperma juga harus menjadi perhatian.