Abstrak
Faktor-faktor yang Memengaruhi Sikap Mahasiswa Program Studi Psikologi, Keperawatan dan Kesejahteraan Sosial terhadap Perempuan Korban Perkosaan
Binahayati Rusyidi, Nunung Nurwati
Universitas Padjadjaran, Jurnal Keperawatan Padjadjaran ( Padjadjaran Nursing Journal) Volume 4 Nomor 3 Desember 2016, (pISSN:2338-5324, eISSN:24427276)
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Jurnal Keperawatan Padjadjaran ( Padjadjaran Nursing Journal) Volume 4 Nomor 3 Desember 2016, (pISSN:2338-5324, eISSN:24427276)
Attitudes of college students, faktor sosial budaya, Faktor sosial demografis, korban perkosaan, rape victims, sikap mahasiswa, social culture factors., social demographic factors
Pandangan atau sikap negatif serta menyalahkan perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan seksual masih hidup dan berkembang di dalam masyarakat. Para penyedia layanan kesehatan dan sosial dituntut untuk memiliki sikap yang tepat terhadap korban tindak kekerasan seksual karena hal tersebut dapat memengaruhi akses dan efektivitas layanan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan sikap mahasiswa tingkat sarjana terhadap perempuan korban perkosaan serta menguji asosiasi faktor-faktor sosial-demografi dan sosial-budaya terhadap sikap para mahasiswa. Responden adalah 318 mahasiswa semester 1, 3 dan 5 pada program studi kesejahteraan sosial, keperawatan dan psikologi di sebuah perguruan tinggi negeri di wilayah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat tahun. Penentuan sampel dilakukan secara non- random dengan menggunakan convenience sampling technique. Data dikumpulkan dari responden pada tahun 2015 dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistik dengan teknik simple regressions. Umumnya mahasiswa menunjukkan sikap yang cenderung kurang positif terhadap korban kekerasan seksual. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan masih kuatnya kecenderungan menyalahkan korban, kurang mempercayai kredibilitas korban, dan meremehkan kejadian perkosaan. Sikap terhadap peran jender, etnisitas dan tingkat keberagamaan merupakan faktor-faktor yang berasosiasi secara signifikan terhadap sikap mahasiswa. Mahasiswa yang mendukung kesetaraan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat dan keluarga, kelompok etnis non-Sunda, serta responden dengan tingkat keberagamaan yang lebih rendah cenderung melaporkan sikap yang lebih positif terhadap korban dibandingkan mereka yang bersikap konservatifterhadap peran jender, berasal dari etnis Sunda dan melaporkan tingkat keberagamaan yang lebih tinggi. Tidak ditemukan pengaruh program studi, jenis kelamin, usia dan waktu tempuh perkuliahan terhadap sikap mahasiswa. Penelitian merekomendasikan perlunya upaya-upaya untuk meningkatkan sikap mahasiswa di ketiga program studi menjadi lebih positif terhadap korban kekerasan seksual mengingat bahwa mereka memiliki peluang yang besar untuk berinteraksi dengan para korban dalam konteks pemberian bantuan profesional di masa yang akan datang. Khusus bagi program studi keperawatan perlu untuk mengembangkan mata kuliah mengenai kesehatan dan kekerasan berbasis jender serta peran membahas peran profesi perawat dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan berbasis jender tersebut.
Negative attitudes toward the women who are the victims of sexual abuse are widespread in our society. The professionals working in providing health and social services for the victims are required to develop appropriate attitudes because it will affect access and effectiveness of the services.The main purposes of the study were to describe the attitudes of undergraduate students and examine the association of socio-demographic and social-cultural related factors with students’ attitudes toward the victims of rape. Study was conducted in late 2015 at a state university in Jatinangor, Sumedang, West Java. Participants of the study were 318 male and female students at social welfare, nursing and psychology departents who were studying in their 1st, 2nd, and 3rd years of study. Samples were selected non-randomly using convenience technique. Data were collected through self-administered questionnaires and were analysed using simple regressions tehniques. In general, students reported less sympathetic attitudes toward the victis of rape. This is primarily indicated by strong tendencies to view victims as less credible and be held responsible for rape they experienced. Attitudes toward gender role, ethnicity and religiosity were significant variables associated with students’ attitudes. Those who supported gender equality between men and women, came from non-Sundanese ethnic background, and reported lower religiosity levels were more likely to report positive attitudes toward the victims of rape compared to those who held non-egalitarian attitudes toward gender roles, were Sundanese, and reported higher level of religiosity. The study program, sex, age, and the length of study were not significant predictors in this study. The study highlighted the importance of education process to improve the students’ attitudes considering their high chances to interact with the victims of sexual assault in their future professional settings. Especially for nursing studies, there is a need to develop a course on health and gender-based violence that covers discussions about the role of professional nurse in the prevention and management of gender-based violence.