Abstrak
Pengembangan Tanaman Manggis Sebagai Komoditas Ekspor Dan Bahan Herbal
Dr. Darwati, M.Si. (Anggota)
Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran , Laporan Akhir Hibah Penugasan Penelitian Unggulan Academic Leadershis Grant (ALG) (Program 1-1-6) Tahun 1 dari Rencana 4 tahun
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran , Laporan Akhir Hibah Penugasan Penelitian Unggulan Academic Leadershis Grant (ALG) (Program 1-1-6) Tahun 1 dari Rencana 4 tahun
agrotekologi, Manggis, senyawa xanthone
Manggis (Garcinia mangostana) salah satu buah tropika yang disukai oleh konsumen dalam negeri maupun luar negeri sehingga sangat potensial untuk di ekspor ke mancanegara. Kulit buah manggis memiliki senyawa xanthone yang bermanfaat untuk kesehatan. Tujuan penelitian jangka panjang mengembangkan tanaman manggis sebagai primadona ekspor dan bahan baku obat herbal. Tujuan penelitian pada tahun berjalan adalah (1) karakterisasi plasma nutfah manggis dan seleksi pohon induk berdasarkan karakter morfologi dan senyawa xanthone; (2) analisis kandungan senyawa pada kulit manggis, seperti xanthone dan turunannya; (3) aktivitas senyawa xanthone dalam bidang kesehatan, seperti anti bakteri. Penelitian pada tahun berjalan dirancang dalam bentuk eksperimen karakterisasi plasma nutfah manggis dan seleksi pohon induk berdasarkan karakter buah dan senyawa xanthon. Penelitian dilakukan dalam bentuk survey di lima Kabupaten di Jawa Barat adalah Kab.Tasikmalaya (Kec.Puspahyang), Banten (Lebak), Purwakarta (Kec. Wanayasa), Bogor (Kec. Lwiliang), Sukabumi (Kec. Cantayan), setiap lokasi terdiri dari tiga tanaman sampel (umur lebih 40 tahun) untuk masing-masing lokasi. Dokumentasi data lapangan terdiri dari data primer dan sekunder. Analisis keragaman genetik berdasarkan karakter morfologi selanjutnya data dikonversi dengan data biner dengan skoring data berdasarkan kriteriakriteria yang sudah ditetapkan pada setiap variabel. Data biner hasil data morfologi dilakukan analisis dengan menggunakan UPGMA (Unweighted pair group method with aritmathic means) dengan fungsi SIMQUAL menjadi dendogram melalui program NTSYSpc 2.02 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabilitas manggis asal lima daerah terkategori luas untuk karakter bobot buah. Analisis cluster membagi manggisasal lima daerah ke dalam tiga kelompok besar, dan hasil analisis PCA (Principal Component Analysis) menunjukkan tidak terdapat karakter buah yang memberikan kontribusi signifikan terhadap variabilitas manggis. Dari hasil data-data yang diperoleh dan berdasarkan hasil analisis, dapat di simpulkan manggis yang berasal dari lima daerah di Jawa Barat dan Banten tidak memiliki karakter buah khusus yang secara signifikan menyebabkan adanya variasi, kecuali pada karakter bobot buah. Kandungan xanthon terbesar pada kulit manggis dimiliki oleh kulit manggis Subang diikuti kulit manggis Tasikmalaya, Purwakarta, dan Subang. Namun kulit manggis Tasikmalaya memiliki kandungan gartanin terbesar. Sebagaimana halnya kandungan xanthon, aktivitas daya hambat tertinggi hingga terendah diurutkan adalah Subang, Tasikmalaya, Purwakarta, dan Subang. Oleh karena itu berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa bahan baku terbaik kulit manggis sentra produsi Jawa Barat adalah Subang dan Tasikmalaya.