Abstrak
Stimulasi Ovarium dengan Gonadotropin
Tono Djuwantono
Universitas Padjadjaran, 2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari Bandung, 1–2 Desember 2017
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, 2nd Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari Bandung, 1–2 Desember 2017
Gonadotropin, Stimulasi Ovarium
Stimulasi ovarium telah secara luas digunakan pada program kehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu (TRB). Berbagai bentuk stimulasi ovarium diterapkan sesuai dengan kebutuhan pasien. Penggunaan agen stimulasi ovarium didasarkan pada karakteristik hormon endogen yang memiliki fungsi spesifik. Stimulasi ovarium dilakukan dengan pemberian gonadotropin eksogen. Secara alami, gonadotropin, yakni FSH dan LH, dihasilkan oleh hipofisis anterior untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan sel telur. Tujuan dari pemberian gonadotropin pada program reproduksi berbantu adalah untuk menstimulasi perkembangan beberapa folikel ovarium selama siklus inseminasi intrauterin (IUI) ataupun in vitro fertilization/IVF. Stimulasi ovarium membantu mengatasi gangguan fungsi ovarium , fase luteal, dan meningkatkan produksi steroid yang berpotensi meningkatkan peluang fertilisasi dan implantasi embrio. Angka keberhasilan kehamilan pada pasien dengan unexplained infertility ternyata lebih tinggi pada kelompok pasien yang menjalani IUI dengan stimulasi ovarium dibandingkan kelompok yang hanya menjalani IUI saja tanpa stimulasi. Oleh karena itu, stimulasi ovarium efektif meningkatkan peluang kehamilan pada pasien dengan unexplained infertility.