Abstrak
Identifikasi, Uji Aktifitas, dan Penelusuran Mekanisme Senyawa Antikanker Baru dari Ekstrak dan Fraksi Daun Kucingan (Acalypha indica Linn.) Pada Sel Kanker Prostat LNCaP
Melisa Intan Barliana, Dr. Med. Sc., Apt.,(Ketua), Dr. Tiana Milanda, M.Si., Apt. (Anggota)
Universitas Padjadjaran, Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun , Universitas Padjadjaran Oktober 2014
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun ke 2 dari rencana 2 tahun , Universitas Padjadjaran Oktober 2014
antikanker, Daun Kucingan
Prevalensi penyakit kanker saat ini di dunia telah berkembang secara signifikan dan menyebabkan kematian pada lebih dari 7 juta orang per-tahun. Kanker prostat menempati urutan kelima sebagai prevalensi terbanyak, dan urutan kedua sebagai kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada pria di dunia. Tingginya prevalensi penyakit kanker prostat tersebut, maka penelitian untuk menemukan senyawa baru yang dapat menghambat pertumbuhan kanker prostat menjadi tujuan utama bagi para peneliti. Saat ini, ratusan senyawa kimia yang berasal dari tanaman tradisional maupun sintetik sudah dan sedang diteliti sebagai senyawa antikanker baru. Tanaman Kucingan dikenal mempunyai efek racun serta memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan, maka kami mempunyai hipotesis bahwa tanaman Kucingan ini mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan obat baru untuk pengobatan penyakit kanker, termasuk kanker prostat. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang potensi tanaman Kucingan (Acalypha indica Linn) untuk dikembangkan sebagai bahan obat penyakit kanker prostat. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa ekstrak herba Kucingan memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker prostat LNCaP setelah perlakuan selama 24 jam, dengan IC 50 sebesar 58.6 µg/mL. Kemudian berdasarkan hasil analisa skrining aktifitas antikanker dari fraksi etil asetat, n-heksan, dan air, maka fraksi etil asetat herba Kucingan memiliki potensi sebagai antikanker dengan IC 50 sebesar 45,6 µg/mL. Isolat dari fraksi etil asetat berhasil diambil dan dimurnikan. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisa tersebut, maka isolat murni dari fraksi etil asetat akan dilakukan identifikasi struktur senyawa aktif menggunakan spektrofotometri UV/Vis, Infra merah, dan NMR, dilakukan uji aktivitas antikanker dari senyawa aktif tersebut terhadap sel kanker prostat (LNCaP), serta penelusuran mekanisme senyawa aktif sebagai antikanker. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan tanaman obat Indonesia serta akan berkontribusi pada pembangunan kesehatan di Indonesia secara umum.