Abstrak
Pemberdayaan Pranata Sosial Melalui Komunikasi Lingkungan: Menakar Pelibatan Peran Perempuan Dalam Mitigasi Banjir Citarum
Iriana Bakti, Hanny Hafiar, Heru Riyanto Budiana, Lilis Puspitasari
Universitas Padjadjaran, Kawistara Volume 7 No. 1, 22 April 2017 Halaman 1-114, ISSN 2088-5415 (Print)
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Universitas Padjadjaran, Kawistara Volume 7 No. 1, 22 April 2017 Halaman 1-114, ISSN 2088-5415 (Print)
Bencana banjir, Citarum Watershed Upstream, contamination., DAS Citarum Hulu, Environment actuator, Environment Communication, Komunikasi Lingkungan, Penggiat Iingkungan, pranata sosial, social institution
Pencemaran dan pendangkalan sungai Citarum saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan oleh perambahan hutan di hulu sungai, alih fungsi lahan, limbah rumah tangga, peternakan, industri, perkantoran, dan sebagainya, sehingga ketika musim hujan menyebabkan banjir. Selain itu, kondisi ini mengakibatkan kualitas air menjadi tidak layak untuk dimanfaatkan, baik untuk air minum, cuci, mandi, pengairan untuk keperluan pertanian dan sebagainya. Penggiat lingkungan berupaya untuk memulihkan kondisi DAS Citarum hulu dengan membangun kesadaran agar masyarakat mau mengubah sikap dan perilakunya, Salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai. Masyarakat yang dipilih untuk diberdayakan oleh penggiat lingkungan adalah mereka yang tergabung dalam pranata sosial yang melibatkan perempuan di wilayah Citarum Hulu. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui; jenis pranata, alasan pemanfaatan pranata, dan peran komunikasi penggiat lingkungan dalam pranata sosial yang melibatkan peran perempuan. Metode yang digunakan dalam penclitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk menggambarkan berbagai realitas yang berkaitan dengan aktivitas komunikasi lingkungan dalam menanggulangi bencana banjir di wilayah DAS Citarum Hulu. Hasil penelitian menunjukan di wilayah tersebut terdapat empat jenis pranata, yaitu pranata yang bcrkaitan dengan aktivitas keagamaan meliputi Majclis Ta’lim; pranata yang terkait aktivitas perekonomian adalah kelompok arisan: pranata yang berkaitan dengan aktivitas sosial adalah PKK; dan pranata yang terlibat dalam aktivitas pertanian adalah gabungan kelompok tani (Gapoktan). Alasan penggiat lingkungan memanfaatkan pranata sosial yang melibatkan perempuan adalah sebagai jalan masuk (akses) untuk melaksanakan program penanggulangan bencana banjir, sudah kenal, mudah diajak kerjasama, dan memperluas jaringan. Peran penggiat lingkungan di dalam pranata tersebut adalah sebagai komunikator dan fasilitator dalam mendiseminasikan informasi serta pelatihan pemanfaatan limbah kepada para anggota pranata tersebut.
The study is titled implementation of environmental communication based on the social institution in coping with the flood in the Citarum Watershed Upstream. Citarum river pollution and silting are currently in a state of particular caused by forest encroachment in the upstream, land use, household waste, animal husbandry, industry, offices, etc, so when the rainy season caused the occurrence of floods. In addition, these conditions have resulted in water quality being unfit to be utilized, both for drinking water, washing, bathing, irrigation for agriculture and so on. The actuator environment seeks to restore the Citarum Watershed upstream conditions by building public awareness so they may want to change their attitudes and behavior, one of them by not disposing of waste into the river. The selected communities are those that are incorporated in a social institution in the region. The purpose of the research is to find out about the types of institution, the reason for utilizing the institution, and the role of the environment actuator communication in a social institution. The methods used in this research is descriptive with qualitative data to describe the various realities of communication activities related to the environment by leveraging social institution in coping with the disaster of the flood in the area of Citarum Watershed Upstream. Research results showed in the region there are four types of institutions, namely the institution of religious, economic, agricultural and social. Institution related to religious activity is Majlis Ta’lim (the place of informal Islamic teaching and education), institution related to the activity of the economy is an arisan (regular social gathering), institution related to social activity is the PKK (Family Welfare Guidance), and institution related to the agricultural activity is The Association of Farmers Group (Gapoktan). The reason for the environment actuator utilizing social institution are as the entrance (access) to carry out flood mitigation program, already familiar, easy to invited to cooperate and to expand the network. The role of the environment actuator in the institution as a communicator and facilitator in conducting dissemination of information and training of waste utilization to the members of the institutions.