Abstrak
Metabolic Syndrome and Diabetic Vascular Disease
Tri Hanggono Achmad
Unpad
Indonesia
Unpad
Diabetic Vascular Disease, kardiovaskular, Kolesterol, Metabolic Syndrome
Adanya peningkatan terhadap penanganan penyakit kardiovaskular pada dua dekade terakhir ini telah berbuah pada penurunan mortalitasnya. Namun, belakangan ini terlihat adanya kecenderungan mortalitas akibat penyakit kardiovaskular yang kembali meningkat, bukan saja di negara-negara barat, namun juga di kawasan Eropa timur, negara-negara pecahan Uni Soviet, serta banyak negara sedang berkembang di kawasan Asia. Alasan yang paling rasional untuk menjelaskan perubahan fenomena epidemiologi dari penyakit kardiovaskular ini adalah adanya peningkatan keadaan yang dikenal sebagai sindroma metabolik, yaitu suatu kumpulan gangguan metabolisme dan klinis yang ditandai oleh adanya penurunan HDL-kolesterol, peningkatan trigliserida, gula darah yang tinggi, resistensi insulin, obesitas, dan hipertensi.
Penurunan HDL-kolesterol dianggap meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular karena sedikitnya tiga alasan, yaitu HDL dinilai dapat mencegah terhadap atherogenesis, rendahnya kadar HDL menggambarkan adanya peningkatan lipoprotein yang mengandung apoB yang bersifat atherogenik, dan rendahnya HDL umumnya berkaitan dengan faktor risiko non-lipid dari sindroma metabolik. Non-insulin dependent diabetes melitus merupakan akibat dari kegagalan sel â-pankreas untuk mengkompensasi secara adekuat gangguan fungsi insulin pada individu dengan resistensi insulin. Kemampuan untuk mempertahankan derajat kompensasi hiperinsulinemia, yang penting untuk mencegah intoleransi glukosa pada individu dengan resistensi insulin merupakan proses homeostasis yang penting. Kombinasi resistensi insulin dengan kompensasi terhadap hiperinsulinemia menentukan berkembang tidaknya penyakit jantung koroner. Sindroma metabolik merupakan hasil interaksi antara gangguan genetik dengan perubahan gaya hidup, yang akan muncul saat seorang dengan kecenderungan genetik mendapatkan sindroma metabolik mengalami obesitas. Gangguan metabolik dan klinik yang ditemukan pada sindroma metabolik memberikan risiko yang lebih besar terhadap penyakit kardiovaskular ketimbang risiko penyakit jantung koroner lainnya bila berdiri sendiri. Sangatlah beralasan jika berbagai aspek dari sindroma metabolik ini berperan penting menyebabkan gangguan kardiovaskular pada penderita diabetes melitus.
Following a marked improvement in the management of cardiovascular disease in the last two decades, mortality was found to be reduced. However, recent observations show that the decrease in cardiovascular mortality has reached plateu and is even increasing, not only in western countries, but also in Eastern Europa, former Russia, and many developing countries in Asia. The prominent rasional reason for this change in epidemiology of cardiovascular disease is the tremendious increase of condition known as the metabolic syndrome, a cluster of metabolic and clinical disorders characterized by low HDL-cholesterol, elevated triglycerides, elevated blood glucose, insulin resistance, overweight, and elevated blood pressure.
The reduced level of HDL-cholesterol may increase the risk for cardiovascular disease because HDL may protect directly against atherogenesis, a low HDL level may indicate the presence of increase atherogenic apo B-containing lipoproteins, and a low HDL commonly associates with the non lipid risk factors of the metabolic syndrome. Noninsulin dependent diabetes melitus results from failure on the part of the pancreatic â-cell to compensate adequately for the defect in insulin action in insulin-resistant persons. The ability to maintain the degree of compensatory hyperinsulinemia necessary to prevent loss of glucose tolerance in insulin-resistant persons does not represent an unqualified homeostatic action. Combination of insulin restisance and compensatory hyperinsulinemia predisposes to the development of coronary heart disease. Metabolic syndrome results from an interaction of genes and lifestyle, and is expressed when genetically susceptible people gain weight. The risk of cardiovascular events confered by the presence of the metabolic syndrome was greater than the risk associated with any of the individual components. It seems reasonable to suggest that the various facets of Metabolic syndrome are involved to a substantial degree in the cause and clincial course of cardiovascular events in diabetic persons.