Abstrak
Change and Continuity
Yanyan Mochamad Yani
Unpad
Indonesia
Unpad
change, continuity, diplomacy, diplomasi, foreign policy, Indonesia, kesinambungan, Perubahan, politik luar negeri, reform, reformasi
This article focuses on Indonesian foreign policy change and continuity and then the discussion of foreign policy at present. The analysis is carried out in six periods of Indonesia’s foreign policy change and continuity, namely Soekarno’s Old Order Era period (1945-1965), Soeharto’s New Order Era period (1965-1998), and four Indonesian governments in the Reformation Era; Habibie period (1998-Oct1999), Abdurahman Wahid period (1999-July 2001), Megawati Soekarnoputri period (2001-October 2004), and Susilo Bambang Yudhoyono period (2004 – now). This paper concludes that since the fall of Soeharto, Indonesia’s diplomacy was called upon to play a substantive role in meeting an array of challenges in the economic, political and social fields that threatened the unity, integrity, and sovereignty of the Republic.
Tulisan ini memusatkan perhatian pada perubahan dan kesinambungan dalam politik luar negeri Indonesia serta pembahasan pada pelaksanaan politik luar negeri saat ini. Analisis tulisan ini meliputi enam periode politik luar negeri Indonesia yaitu Era Orde Lama Soekarno (1945-1965), Era Orde Baru Soeharto (1965-1998), dan empat pemerintahan Indonesia di Era Reformasi; pemerintahan Habibie (1998-Okt1999), pemerintahan Abdurahman Wahid (1999-Juli 2001), pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-Okt 2004), dan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (2004 – sekarang). Tulisan ini menyimpulkan bahwa sejak jatuhnya Soeharto, diplomasi Indonesia telah memainkan peran yang substantif dalam menghadapi tantangan di bidang sosial, ekonomi, politik yang mengancam kesatuan, integritas, dan kedaulatan Republik Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id