Abstrak
Arahan Kebijakan Untuk Melindungi Konversi Lahan Kebun Lada Produktif (Studi Di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)
Annyta
Unpad
Indonesia
Unpad
Kebun lada, konversi lahan, Land conversion, land use, pepper cultivation area, pola penggunaan lahan
Budidaya tanaman lada di Propinsi Bangka Belitung, khususnya Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung, dewasa ini cenderung mengalami penurunan luas tanam dan produksi. Maka melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui penyebab utama terjadinya konversi lahan, dan untuk mengetahui arahan kebijakan perlindungan yang dapat dilakukan untuk meminimisasi terjadinya konversi lahan kebun lada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif, dengan pendekatan analisis menggunakan teknik RRA (Rapid Rural Apraisal) dengan 189 orang responden yang dilakukan secara individu atau kelompok dengan diskusi pada acara pertemuan kelompok tani. Penelitian dilakukan pada 4 desa di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung yang dianggap mewakili, yaitu Desa Bantan, Membalong, Kembiri dan Gunung Riting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama petani mengkonversi lahan kebun lada adalah adanya kebijakan pemerintah berkenaan dengan aktifitas penambangan. Faktor lain yang juga mempengaruhi konversi lahan kebun lada adalah aspek internal meliputi, produktifitas tanaman, kerja sama dalam kelompok, dan kemampuan modal yang lemah, aspek eksternal yaitu serangan hama penyakit, ketersediaan sarana dan prasarana, fluktuasi harga jual, kelembagaan ekonomi pendukung dan pola penggunaan lahan. Berkenaan dengan pola penggunaan lahan pertanian dalam upaya meningkatkan produktifitas usaha tani lada, dengan memberikan subsidi, insentif dan disinsentif bagi petani lada serta melakukan proteksi terhadap lahan pertanian produktif untuk menghindari terjadinya konversi lahan dengan menetapkan zonasi kawasan pertanian produktif.
The plantation area and production of pepper cultivation in Bangka Belitung Province, particulary in Membalong Sub-district, Belitung District, was tending to decrease recently. This research are expected to know the main causes of land conversion and to determine the direction of protection policies that can be done to minimize the occurrence of land conversion pepper. The research methods used were qualitative and quantitative methods, with an analisys approach by using RRA (Rapid Rural Apraisal) technique with 189 respondents conducted by individual or groups directed with group discussion during a farmer group meeting. This research was conducted in 4 villages in Kecamatan Membalong, District of Belitung, which were assumed as repesentative, namely, Bantan, Membalong, Kembiri and Gunung Riting Villages. The results show that the main reason for the farmer to convert pepper cultivation is the existence of governmental policy with regard to mining activities. Other factor contributing to the pepper cultivation conversion are internal aspects including plant productivity, cooperation in group and weak capital capacity, and external aspects, including pest and deseases infection, facilities infrastructure availabilities, selling prices fluctuation, economic institution support and pepper farming system. Related to the farming system, increasing the productivity of pepper farming can be done by providing subsidy, incentives and disincentives for pepper farmer and by determining productive agricultural land zone to protect its conversion.
Untuk Keterangan Lebih Lanjut Silahkan Menghubungi : http://cisral.unpad.ac.id