Abstrak
Toksisitas Ekstrak Tubuh Buah
Marlinda Siahaan
Universitas Advent Indonesia Bandung
Indonesia
Unpad
Artemia salina Leach, Ganoderma sp, LC50, toksisitas
Beberapa spesies jamur ganoderma merupakan obat tradisional Cina diantaranya Ganoderma lucidum atau dikenal dengan nama lingzhi atau reishi. Banyak spesies dari genus jamur ini yang diketahui mempunyai aktivitas antitumor, antiinflamasi dan antimikroba. Namun demikian belum banyak diketahui baik senyawa maupun aktifitas dari ganoderma spesies lainnya. Sebagai bahan obat perlu dilakukan penelitian mengenai toksisitasnya terlebih dahulu. Pada penelitian ini dilakukan uji toksisitas dengan metode kematian larva udang (BLST) Artemia salina Leach pada empat spesies Ganoderma yaitu G. lucidum, G.australe, G.mastoporum dan G. tornatum. Tubuh buah jamur diekstraksi dengan pelarut etanol dengan metoda maserasi. Nilai toksisitas diukur dengan nilai LC50 yaitu dosis yang menyebabkan 50 % organisme uji mengalami kematian. Analisis LC50 mengindikasikan spesies yang memiliki toksisitas tertinggi yaitu Ganoderma tornatum sebesar 39.99 ppm diikuti G. australe 1357,2 ppm, G. mastoporum 1963.01 dan G. lucidum 7473.07 ppm. Nilai LC50 dianggap signifikan jika nilainya kurang dari 30 ppm. G. tornatum dengan nilai toksisitas tertinggi kemungkinan besar berpotensi sebagai bahan penghasil senyawa antitumor.
Some Ganoderma species are Chinese traditional medicine, one of them is G. lucidum known as lingzhi or reishi. Many of Ganoderma are identified to have antitumor, antinflamation and antimicrobial activities. However, both of their activities and the compounds whose responsible to their activities are inadequately known. Before using as medicine, a research was set up to find out its toxicity. For this purpose, research was conducted using Brine shrimp lethality test (BLST) on Artemia salina Leach on four Ganoderma species which are G. lucidum, G. australe, G. mastoporum, and G.tornatum. Fruiting body was extracted with ethanol using maseration methode. The toxicity of these extract are then screened using BLST and level of the toxicity was determined by LC50. The result indicated that G. tornatum possesed the highest toxicity (LC50 :: 39.99 ppm), followed by G. australe 1357,2 ppm, G. mastoporum ; 1963, 01 ppm, and G lucidum 7473, 07 ppm respectively. The LC50 considered to be significant if the LC50 less than 30 ppm. The study found out that G. tornatum having highest toxicity possible to produce antitumor compounds.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi : http://www.lppm.unpad.ac.id