Abstrak
Analisis Komponen Aktif Atsiri Dari Minyak Atsiri Beberapa Tumbuhan Aromatik Yang Menghambat Aktivitas Lokomotor Mencit
Muchtaridi, Anton Apriyantono, Anas Subarnas, Slamet Budijanto
Unpad, IPB
Indonesia
Unpad, IPB
active volatile compounds, cajuput, essential oils, kemangi, ki lemo, minyak atsiri, nutmeg, senyawa aktif atsiri
Efek minyak atsiri daun kemangi (Ocimum formacitratum L.), daun kayu putih (Meulaleuca leucadendron L.), biji pala (Myristica fragrans HOUTT) dan kulit batang ki lemo (Litcea cubeba L.) terhadap aktivitas lokomotor mencit telah diteliti dengan metode wheel cage, dan senyawa aktif minyak tersebut diidentifikasi berdasarkan analisis GC/MS. Minyak atsiri diberikan secara inhalasi dengan dosis 0,1 ml, 0,3 ml, dan 0,5 ml. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inhalasi minyak atsiri daun kemangi, daun kayu putih, biji pala, dan kulit batang ki lemo menurunkan aktivitas lokomotor dengan daya hambat masing-masing hingga sebesar 57,64 %, 63,05 %, 68,62 %, dan 60,75 %. Identifikasi dan kuantifikasi senyawa volatil minyak atsiri dalam plasma darah mencit dilakukan dengan GC/MS setelah inhalasi selama ½, 1, dan 2 jam. Plasma darah dari tiga mencit yang telah menginhalasi minyak atsiri dikumpulkan dalam tabung heparin, kemudian senyawa volatil dalam darah diisolasi dan dipekatkan dengan kolom C-18 (100 mg-Sep-Pak), dengan eluen MeOH dan akua bidestilata (60:40). Komponen utama yang terdeteksi dalam plasma darah mencit setelah inhalasi minyak atsiri daun kemangi adalah linalool dan linalil asetat, sedangkan 1,8-sineol, .- terpineol dan 4-terpineol merupakan senyawa yang dominan ditemukan dalam plasma darah mencit setelah inhalasi minyak atsiri daun kayu putih. Miristisin, 4-terpineol, dan ester berantai panjang (metil palmitat, metil miristat, metil oleat, dan metil stearat) adalah senyawa yang secara dominan terdapat dalam plasma darah mencit setelah inhalasi minyak biji pala, dan sitronelol dan sitronelal secara dominan terdapat pada plasma darah mencit yang menginhalasi minyak atsiri kulit batangt ki lemo.
An effect of essential oils of kemangi (Ocimum formacitratum L.) leaves, cajuput (Meulaleuca leucadendron L.) leaves, pala (Myristica fragrans HOUTT) seeds and ki lemo (Litsea cubeba L.) bark on locomotor activity of mice has been studied by means of a wheel cage method, and active compounds of the essential oils were identified by GC/MS analysis. The essential oils were given by inhalation at doses 0.1, 0.3, and 0.5 ml. The result showed that the inhalation of essential oils of kemangi leaves, cajuput leaves, pala seeds and ki lemo bark decreased locomotor with the percent inhibition up to 57,64 %, 63,05 %, 68,62 %, and 60,75 %, respectively. – 1 – Identification and quantification of active compounds in the blood plasma were carried out with GC/MS analysis after the mice experienced half an hour, one hour, and two hours inhalation. The blood plasma of three mice were collected in heparin tube and the volatile compounds were isolated and concentrated by the C-18 column (100 mg-Sep- Pak) with methanol and bidistilled water mixture (60:40) as the eluent. Major volatile compounds identified from blood plasma of the mice after inhalation of the essential oil of kemangi leaves were linalool and linaly acetate, whereas 1,8-cineole, ƒÑ-terpineol and 4-terpineol were dominant in blood plasma of mice after inhlation of the essential oil of cajuput leaves. Myristicin, 4-terpineol, and esthers of chain length (methyl palmitate, methyl myristate, methyl oleate, and methyl stearate) were dominant in blood plasma of mice after inhlation of the the essential oil of nutmeg seeds, and citronellol and citronellal dominant only in the blood plasma of mice inhaled essential oil of ki lemo barks.