Abstrak
Meningkatkan Daya Saing Daerah
H. Obsatar Sinaga
Unpad
Unpad
Daya Saing Daerah, eropa, Negara Kapitalis, pertumbuhan ekonomi
Dua hal bersamaan yang mendera negara berjuluk kapitalis saat ini adalah krisis utang luar negeri yang melebihi kemampuan nasional masing-masing negara Eropa dan kelambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Kedua hal tersebut memang belum dirasakan saat ini secara riil oleh negara berkembang. Akan tetapi dapat dipastikan dengan jumlah penduduk miskin Eropa yang bergerak dari angka 13 juta jiwa saat ini menuju ke angka 48 juta jiwa pada awal tahun 2012. Perubahan angka penduduk miskin tersebut akan memaksa negara maju mengalirkan dana bantuan ke Eropa untuk menjaga efek domino dari dampak krisis yang merembet ke semua kekuatan ekonomi kapitalis.
Dapat dipastikan, ketika peningkatan perhatian Dunia ke penduduk Eropa itu meningkat ketika itu pula berkurang daya serap berbentuk bantuan luar negeri yang akan dihasilkan oleh negara-negara berkembang yang selama ini begitu percaya pada sistem kapitalis-liberal. Sejumlah angka porsentase dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang dipenuhi dari bentuk pinjaman luar negeri bagi negara yang sangat meyakini sistem pasar, akan “macet” karena likuidasi bantuan yang bergerak untuk memperbaiki kondisi reschedulling utang luar negeri negara-negara Eropa.
Angka pertumbuhan ekonomi yang rata-rata hanya sampai pada 1,6 % di seluruh Eropa dengan dominasi Jerman yang hanya sampai angka 2,9 % memaksa banyak kebijakan yang unik di kawasan Eropa ini. Mulai dari kebijakan pengenaan pajak tinggi dari setiap transaksi keuangan sampai dengan kebijakan Yield (imbas hasil) serta funding cost (biaya pendanaan) diterapkan untuk bisa segera membangkitkan perekonomian kawasan itu.