Abstrak RSS

Fukugōdōshi –Au Dan Meishi Otagai (O) Sebagai Penanda Kalimat Resiprokal Dalam Bahasa Jepang Dan Adanannya Dalam Bahasa Indonesia (Kajian Struktur Dan Makna)

Fukugōdōshi –Au Dan Meishi Otagai (O) Sebagai Penanda Kalimat Resiprokal Dalam Bahasa Jepang Dan Adanannya Dalam Bahasa Indonesia (Kajian Struktur Dan Makna)
Damai Yani
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Tesis ini berjudul “Fukugodoshi –Au dan Meishi Otagai (o) Sebagai Penanda Kalimat resiprokal Dalam Bahasa Jepang dan Padananannya Dalam Bahasa Indonesia”. Tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fukugodoshi –au dan meishi otagai (o) sebagai penanda kalimat resiprokal dalam bahasa Jepang dan Padanannya dalam bahasa Indonesia, mendeskripasikan bentuk partisipan jamak dalam kalimat resiprokal, dan mendeskripsikan titik kewaktuan dalam kalimat resiprokal. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan pada metode simak dengan teknik catat. Sementara itu, untuk menganalisis data digunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding menyamakan hal pokok (HBSP). Data penelitian diambil dari novel dan koran. Peneliti mendeskripsikan dan menganalisis setiap kalimat resiprokal dalam novel dan koran sesuai dengan teori dari Himeno (1991) dan Shun (2002) untuk mendeskripsikan dan menganalisis kalimat resiprokal dalam bahasa Jepang, sementara itu, teori dari Kridalaksana (2008) dan Alwi (2003) untuk padanan kalimat resiprokal dalam bahasa Indonesia . Hasil analisis data menunjukkan bahwa kalimat resiprokal dalam bahasa Jepang yang ditandai dengan verba majemuk –au dapat dilekati oleh verba transitif dan intransitif, dan kalimat resiprokal yang ditandai dengan nomina otagai (o), verbanya dapat berupa verba majemuk –au maupun verba biasa tanpa dilekati –au.Padanan kalimat resiprokal yang ditandai verba majemuk –au dan nomina otagai (o) dalam bahasa Jepang apabila dipadankan dalam bahasa Indonesia dapat berupa afiksasi, afiksasi + reduplikasi, saling + afiksasi, afiksasi + satu sama lain. Bentuk partisipan jamak dalam kalimat resiprokal ditandai dengan numeralia, ditandai dengan partikel to, ditandai dengan afiksasi, dan pelaku yang secara inheren sudah bermakna jamak. Titik kewaktuan dalam kalimat resiprokal ada dua macam, yaitu: kegiatan saling berbalasan yang dilakukan pada satu waktu dan kegiatan saling berbalasan yang terjadi secara bergantian.

This thesis is entitled “Fukugodoshi –Au dan Meishi Otagai (o) Sebagai Penanda Kalimat resiprokal Dalam Bahasa Jepang dan Padananannya Dalam Bahasa Indonesia”. The thesis is aimed to describe and analyze fukugodoshi –Au dan meishi otagai (o) as the reciprocal sentence signifier in Japanese and its comparison in Indonesia, describe the plural participant form in the reciprocal sentence, and describe the timeline point in that sentence. The method used for data collecting is based on the observation and written technique. To analyze the data used the comparison intralingua method by its HBSP. The data based on the novel and newspaper. Novel and newspaper are used as the data source based on the thought that novel and newspaper generally narration form, and it contains much reciprocal sentences. Researcher describes and analyzes every single reciprocal sentencein the novel and newspaper agree with the theory of Kridalaksana (2008) and Alwi (2003) to compare the reciprocal sentence in Indonesia. The result of the data analysis shows that the reciprocal sentence in Japanese that is signed by compound verb –au can be approached by the transitive verb and intransitive verb, and the reciprocal sentence marked by otagai (o), the verb can be compound –au or conventional verb without applied by –au. The comparison of reciprocal sentence marked by compound verb –au and otagai (o) in Japanese if it is compared in Indonesian can be affixation, affxation + reduplication, composition, saling + affixation, affixation + satu sama lain. the form of plural participant in the reciprocal sentence marked by the numeral, marked by to particle, marked by affixation, and the agent inherently plural. The timeline point in eciprocal sentence has two variants: reciprocal act in one time and the act in rotation.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id