Abstrak
Hegemoni Epistemic Community Dalam Program Harm Reduction Unaids (Joint United Nations Programme On Hiv/Aids): Studi Pada Lsm Rumah Cemara
Dina Yulianti
Unpad
Indonesia
Unpad
community, epistemic, hegemoni, program harm reduction unaids, rumah cemara.
Sejak tahun 1994, UNAIDS (The Joint United Nations Programme on HIV/AIDS) telah menjadi pemimpin global dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS dan mengupayakan sebuah konsensus global untuk menetapkan kebijakan dan program dalam masalah ini. Salah satu program yang direkomendasikan oleh UNAIDS adalah Program Harm Reduction yang bermaksud untuk melindungi para pecandu narkoba suntik (penasun) dari bahaya penularan HIV. Program Harm Reduction adalah program layanan yang ditujukan kepada penasun dan partner seksual mereka, termasuk di antaranya layanan informasi dan pendidikan mengenai resiko penularan HIV, penyediaan kondom, program pertukaran jarum suntik, dan program substitusi zat adiktif. Meskipun program ini menimbulkan kontroversi, program Harm Reduction telah diimplementasikan di 82 negara di dunia, termasuk Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Hal ini mengindikasikan adanya hegemoni para pakar atau epistemic community dalam mengartikulasikan pentingnya program ini. Epistemic community adalah jaringan para pakar yang menyediakan informasi penting kepada para pengambil kebijakan dengan cara menginterpretasikan sebuah masalah yang melibatkan sains dan menawarkan solusi dari masalah tersebut. Kontrol yang mereka miliki atas pengetahuan dan informasi adalah sebuah dimensi penting dari power dan hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengehemoni pengambil kebijakan dan para pelaksana dari kebijakan yang ditetapkan oleh para pengambil kebijakan itu. Tesis ini meneliti bagaimana hegemoni epistemic community mempengaruhi para aktivis sebuah LSM yang melaksanakan Program Harm Reduction, yaitu LSM Rumah Cemara Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan mengumpulkan data dari informan yang dipilih secara purposive. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori hegemoni dalam hubungan internasional yang berakar dari pemikiran Antonio Gramsci. Temuan penelitian ini adalah bahwa epistemic community menghegemoni aktivis Rumah Cemara dalam sebagian level kegiatan mereka.
Since 1994, UNAIDS (The Joint United Nations Programme on HIV/AIDS) has provided global leadership and promote global consensus on policy and programme in response to the HIV/AIDS epidemic. One of the program recommended by the UNAIDS is Harm Reduction Programme which intend to protect the drug users from becoming infected with HIV. Harm Reduction Programme is a package of interventions provided for the injecting drug users and their sex partners, including information and education about HIV risks, condoms availability, needle-syringe exchange programmes, and substitution treatment. Despite the controversies over such a programme, Harm Reduction Programme is implemented in 82 countries, including Indonesia as a moslem majority country. This indicate the role of knowledge-based experts called epistemic community play in articulating the significancy of the programme. Epistemic community is a network of experts that provide crucial information by interpreting and offering solutions of a scientific-based problem to the policy-makers. Their control over knowledge and information is an important dimension of power and this power give them a chance to hegemonize the policy-makers dan the implementators of the policy taken by the policymakers. This thesis studied how the hegemony of the epistemic community affected the NGO working on Harm Reduction, named Rumah Cemara. This study used qualitative methods and collected data from informants selected purposively. The theory used in this thesis is the hegemony theory of international relations which was developed from Gramsci’s theory of hegemony. The study conclude that in some level epistemic community do hegemonize the activist of Rumah Cemara.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id