Abstrak
Efektivitas Ibuprofen dan Parasetamol untuk Mencegah Agitasi Pascaanestesi Sevlofuran pada Pasien Pediatri yang Menjalani Labioplasti (The Effectiveness Ibuprofen and Parasetamol in Prevention of Agitation After Anesthesia with Sevoflurane in Labioplasty of Pediatric Patients)
Asep Hendradiana, Husi Husaeni, Tatang Bisri
Unpad
Indonesia
Unpad
Agitasi, Agitation, ibuprofen, ibuproven, objective pain scale, paracetamol, Parasetamol, sevofluran, sevoflurane
Latar Belakang dan Tujuan: Agitasi pada anak yang menjalani anestesi dengan sevofluran prevalensinya masih tinggi, padahal sevofluran mempunyai sifat yang menguntungkan untuk anestesi anak karena efek iritasinya minimal, induksi dan pcmulihannya cepat, kardiovaskularnya stabil, serta mudah mengatur kedalaman anestesi. Pemulihan yang cepat dari sevofluran dan nyeri pascaoperasi merupakan faktor yang berperanan timbulnya agitasi pada pasien anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas ibuprofen dan parasetamol untuk mencegah agitasi pascaanestesi sevofluran pada pasien pediatric. Subjek dan Metode: Penelitian ini dilakukan pada 39 anak, usia 1 – 5 tahun ASA I yang menjalani operasi labioplasti dengan menggunakan sevofluran. Subjek dibagi 3 kelompok secara acak buta ganda, setiap kelompok terdiri atas 13 pasien. Kelompok I mendapat sirup ibuprofen 20 mg/kg BB, kelompok II sirup parasetamol 35 mg/kgBB dan kelompok III plasebo, dengan jumlah mL dan rasa yang sama diberikan per oral 2 jam sebelum operasi. Skala agitasi dan nyeri dinilai setelah ekstubasi, saat sampai di ruang pemulihan dan 5, 10, 20, 30, 45, 60, 90 menit selanjutnya. Jumlah analgetik emergensi yang diperlukan selama masa observasi dicatat. Data hasil penelitian diuji dengan uji Mann-Whitney dan dianalisa dengan program SPSS 13.0 for Windows dan dianggap bermakna bila nilai p<0.05. Hasil : Perbandingan skala agititasi di ruang pemulihan antara kelompok ibuprofen dengan kelompok parasetamol tidak ada perbedaan yang bemakna (p=0 709). Meskipun demikian agitasi secara signifikan lebih rendah pada kelompok ibuprofen dibanding kelompok kontrol (p=0,033). Begitu juga dengan kelompok parasetamol, agitasi secara signifikan lebih rendah dibanding kelompok kontrol (p=0,042). Perbandingan objective pain scale (OPS) kelompok ibuprofen dengan kelompok parasetamol tidak perbedaan yang bermakna (p=0.287). OPS di ruang pemulihan secara signifikan lebih rendah pada kelompok ibuprofen dibanding kelompok kontrol (p=0,006). Begitu juga dengan kelompok parasetamol, OPS secara signifikan lebih rendah dibanding kelompok kontrol (p=0,053). Pemberian analgetik petidin di ruang pemulihan untuk mengatasi agitasi atau nyeri secara signifikan tidak berbeda pada ketiga kelompok perlakuan (p=0,071 ). Simpulan: Ibuprofen mempunyai efektivitas yang sama dengan parasetamol untuk mencegah agitasi pascaanestesi sevofluran pada pasien pediatri yang menjalani labioplasti.
Background and Objectives :agitation on children under sevoflurane has anesthesia has high prevalence, whilst sevoflurane has several adventages for pediatric anethesia in regard to minimal irritation, rapid induction and recovery, stable cardiovascular effect, and easy to control the anesthetic depth. The rapid recovery of sevoflurane and the presence of postoperative pain are the factors responsible for agitation in children. This study was conducted to find the effectiveness ratio of ibuprofen and paracetamol in preventing post-anesthetic agitation with sevoflurane in pediatric patients. Methods: This study was performed in 39 children aged 1-5 years, ASA I who underwent labioplasty surgery with sevoflurane. The subjects were divided into three groups randomly and with double-blind method; each group consisted of 13 patients. The frst group received 20 mg/kg BW ibufen syrup, the second group received 35 mg/kg BW paracetamol syrup, and the third group received placebo with similiar volume and taste, given per oral 2 hours before surgical operation. Agitation and pain scales were assessed after extubation, at the time of being in recovery room, and 5,10, 20, 30, 45, 60 and 90 minutes later. The dose of emergence analgetics required during observation was recorded. The study results were tested using Mann-Whitney’s test and analized using SPSS 13.0 for Windows and considered signifcant if p value < 0.05. Results: The results of agitation scale ratio in the recovery room between ibuprofen group and paracetamol group were non-significant (p=0.709). Nevertheless, the agitation was significantly lower in ibuprofen group than that in controll group (p=0.033). Similarly, the agitation was also significantly lower in paracetamol group than in controll group (p=0.042). The comparison of objecfive pain scale (OPS) between ibuprofen group and paracetamol group was not significantly (p=0.287). OPS was significantly lower in ibuproven group than in control group (p=0.006). Similarly, OPS in the recovery room was significantly lower in paracetamol group than in control group (p=0.053). The administration of pethidine analegetic to overcome agitation or pain in the recovery room was not significantly different among the three groups (p=0.071). Conclusion: The administration of ibuproven or paracetamol is equally effective in preventing agitation after anesthesia with sevoflurane in pediatric patients undergoing labioplasty.