Abstrak RSS

Tingkat Penggunaan Gulma Air Azolla Pinnata Dalam Ransum Terhadap Pertumbuhan Dan Konversi Pakan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)-The Level Usage Of Waste Product Irrigate Azolla pinnata In Ration To Growth And Feed Conversion On Red Belly Fish ( Colossoma macropomum)

Tingkat Penggunaan Gulma Air Azolla Pinnata Dalam Ransum Terhadap Pertumbuhan Dan Konversi Pakan Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)-The Level Usage Of Waste Product Irrigate Azolla pinnata In Ration To Growth And Feed Conversion On Red Belly Fish ( Colossoma macropomum)
Kiki Haetami, Junianto, Yuli Andriani
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , ,

Bawal air tawar merupakan sosok baru dalam jajaran ikan konsumsi di Indonesia, yang berpotensi untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat, namun perlu ditunjang dengan penyediaan pakan. Azolla pinnata merupakan salah satu alternatif bahan pakan yang bernilai gizi dan tidak bersaing dengan kebutuhan pangan namun perlu diketahui persentase penggunaannya dalam ransum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat azola dalam ransum terhadap pertumbuhan dan konversi pakan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum, Cuvier 1818). Pengamatan pertumbuhan dilakukan selama 56 hari, sedangkan pengamatan konversi pakan ditunjang dengan suatu metode pengukuran konsumsi secara tidak langsung karena menghitung jumlah konsumsi maupun jumlah feses tidak secara langsung menghitung totalnya, namun melalui pendugaan dengan menggunakan kromoksida dan lignin sebagai marker. Penelitian dilakukan secara experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (5X4), melalui perlakuan berbagai tingkat azola (0, 14,5, 29, 43,5, 58%) dalam ransum ikan bawal air tawar ukuran 200g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung azola sampai tingkat 43,5% dalam ransum tidak mempengaruhi pertumbuhan. Pertumbuhan harian ikan bawal air tawar 0%, 14,5%, 29%, dan 43% berturut-turut sebesar 2,66, 2,70, dan 2,55 gram per hari. Tingkat azola 58% pertumbuhannya paling rendah yaitu sebesar 2,39 gram per hari. Penggunaan tepung azola 14,5% menghaslkan konversi pakan terbaik, yaitu sebesar 2,22 namun tidak berbeda nyata dengan tanpa azola dan penggunaan azola 29%.

Red Belly Fish represent new buttonhole in overall fish consume in Indonesia, which is have potency for conducting because its growth quickly, but require to be supported of feed. Azolla pinnata represented as waste product wich one of the materials alternative of feed wh nutrient valuable and don’t vie with requirement of food but it is important to know percentage its use in ration. This research was known the effect of level useage of azolla on ration to growth and feed conversion on red belly fish (Colossoma macropomum, Cuvier 1818). Perception of growth conducted by during 56 day while feed conversion supported with methode measurement of consumption indirectly, because of estimating consumption and feses in order to establish the extent of reability of chrom and lignin as a reference marker. This research used the experimental method with Completelly Randomized Design (5×4), with azolla treatments (0, 14,5, 29, 43,5, 58%) on feed red belly fish 200 g bw. This results suggest that useage of azolla until 43,5% was not decreased of growth. The daily growth of red belly fish respectivelly 2,66 2,70, dan 2,55 g day-1. The level usage 58% of azolla was poorly growth (2,39 2,55 g day-1). The useage 14,5% of azolla was the best feed conversion, but not significantly with 29% of azolla.

Download: pdf