Abstrak RSS

Perbandingan Efektivitas Penambahan 2 mg Midazolam dengan 25 µg Fentanil pada 12,5 mg Bupivakain 0,5% Hiperbarik Secara Anestesi Spinal untuk Operasi Ortoped i Ekstremitas Bawah-Comparison of Effectivity between 2 mg Midazolam and 25 µg Fentanyl Added to 12.5 mg Bupivacaine 0.5% Hyperbaric for Spinal Anesthesia in Lower Extremity Orthopedic Surgery

Perbandingan Efektivitas Penambahan 2 mg Midazolam dengan 25 µg Fentanil pada 12,5 mg Bupivakain 0,5% Hiperbarik Secara Anestesi Spinal untuk Operasi Ortoped i Ekstremitas Bawah-Comparison of Effectivity between 2 mg Midazolam and 25 µg Fentanyl Added to 12.5 mg Bupivacaine 0.5% Hyperbaric for Spinal Anesthesia in Lower Extremity Orthopedic Surgery
Husi Husaeni
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,

Latar Belakang dan Tujuan : Penelitian tentang penambahan midazolam pada bupivakain masih sangat sedikit, bahkan di Indonesia belum pernah dilakukan penelitian sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji pengaruh efektivitas midazolam sebagai adjuvan pada bopivakain terhadap mula kerja dan lama kerja blokade spinal anestesi pada operasi ortopedi ekstremitas bawah dibandingkan dengan penambahan fentanil pada bupivakain. Metode: Penelitian dilakukan terhadap 36 pasien, ASA I-II, dan berumur 20-60 tahun yang menjalani operasi ortopedi dengan anestesi spinal. Pasien dibagi 2 kelompok. Kelompok I menggunakan 12,5 mg bupivakain 0,5% hiperbarik ditambah 2 mg midazolam + 0,1 mL NaCl%, sedangkan kelompok II menggunakan 12,5 mg bupivakain 0,5% hiperbarik ditambah 25 µg fentanil. Pasien diberi cairan ringer laktat 20 mL/KgBB sebagai preloading 15 menit sebelum tindakan anestesi spinal. Dicatat mula kerja, lama kerja blokade sensorik dan motorik, serta efek samping. Data hasil penelitian diuji dengan uji-t, Mann-Whitney, uji eksak fisher, dan Chi-kuadra. Hasil: Dari hasil perhitungan statistik, pada kelompok midazolam didapatkan mula kerja blokade sensorik (2,9±1,4 menit) setara dengan kelompok fentanil (3,4±0,8 menit) (p>0.05). Mula kerja blokade motorik pada kelompok midazolam (5,6±1,0 menit) setara dengan kelompok fentanil (5,9±1,4 menit) (p>0.05). Lama kerja blokade sensorik lebih panjang pada kelompok midazolam yaitu regresi sampai T12, pada kelompok midazolam (194,4±26,9 menit) dibandingkan dengan kelompok fentanil (118,6±23,7 menit) (p>0,01). Pasien mulai merasakan nyeri VAS3 pada kelompok midazolam lebih panjang (337,1±170,6 menit) dibandingkan dengan kelompok fentanil (192,4±64,6 menit) (p<0,0l). Lama kerja blokade motorik pada kelompok midazolam (189±59,4 menit) setara dengan kelompok fentanil (170.6±39,6 menit) (p>0,05). Skala sedasi pada kelompok midazolam lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok fentanil (p<0,01). Tidak ada perbedaan pada tekanan darah, laju nadi, saturasi oksigen perifer, laju napas, hipotensi, bradikardia, pruritus, mual muntah pada kedua kelompok (p>0.05). Simpulan: Simpulan dari penelitian ini adalah penambahan 2 mg midazolam pada 12,5 mg bupivakain 0,5% hiperbarik memperpanjang lama kerja blokade sensorik anestesi spinal untuk operasi ortopedi ekstremitas bawah.

Background and Objectives. A research pertaining the addition of midazolam into bupivacaine is still few, especially in Indonesia. It has new been studied and the author interested to find out whether midazolam is an effective adjuvant to increase the onset and lengthen the duration of action compared to the combination of fentanyl bupivacaine in spinal anesthesia during lower extremity orthopedic surgery. Methods: This study was conducted on 36 patients, ASA I-II, aged 20-60 years old who underwent onhopedic surgery will spinal anesthesia. Patient were divided into 2 groups. Group I by adding 2 mg of midazolam into 12,5 mg 0,5% hyperbaric bupivacaine + 0,1 mL saline whereas group II 25 µg fentanyl into 12,5 mg 0,5% hyperbaric bupivacaine as a control group. Patients were given a preloading of Ringer’s lactate 20 ml Bw-1 15 minutes before spinal anesthesia. The onset and the duration of sensoric and motoric as well as the side effect were recorded. The results were analized statistically by using t test, Mann-Whitney, Fisher exact and chi square test. Results: The statistical calculation showed that the onset of sensoric and matoric blockade in midazolam group and fentanyl group were equal (2,9±1,4 minutes) versus (3,4±0,8 minutes) (p>0.05) and (5,6±1,0 minutes) versus (5,9±1,4 minutes), respectively (p>0.05). The duration of sensoric blockade was longer in midazolam group. The T12 regresion in midazolam group and fentanyl group were (194,4±26,9 minutes) and (118,6±23,7 minutes) respectively (p<0.01). Patients began complaining of VAS, pain and it was longer in midazolam group compared to (337,1±170,6 minutes) the fentanyl group (192,4±64,6 minutes) (p<0.01). The duration of motoric blockade were equally between midazolam group and fentanyl group (189±59,4 minutes) versus (170,6±39,6 minutes) (p>0.05). The sedation scale was higher in midazolam group than fentanyl group (p<0,01). There were no differences in blood pressure, heart rate, peripheral oxygen saturation, respiratory rate, hypotension, bradycardia, pruritus as well as nausea vomiting in both groups, (p>0,05). Conclusion: This study is by adding 2 mg midazolam into 12,5 mg 0,5% hyperbaric bupivacaine can prolong the duration of sensoric blockade in spinal anesthesia during lower extremity orthopedic surgery.

Download: pdf