Abstrak RSS

Pengaruh Diabetes Self Management Education Berbasis Keluarga Terhadap Tingkat Perawatan Mandiri Diabetes Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Kaliki Kota Bandung

Pengaruh Diabetes Self Management Education Berbasis Keluarga Terhadap Tingkat Perawatan Mandiri Diabetes Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Kaliki Kota Bandung
Susi Susanti
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronis, yang membutuhkan perawatan mandiri untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Penerapan Diabetes Self Management Education (DSME) untuk meningkatkan kemampuan penderita dalam mengelola penyakit DM. Saat ini, Diabetes Self-Management Education (DSME) berbasis keluarga belum diintegrasikan dalam pengelolaan DM di rumah sakit, juga di area komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh DSME berbasis keluarga terhadap tingkat perawatan mandiri diabetes. Penelitian quasi eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah pre-test and post-test with control group design. Jumlah subjek 33 keluarga sebagai kelompok perlakuan dan 33 keluarga kontrol yang diseleksi secara acak dari populasi penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Pasirkaliki Bandung Jawa Barat. Data yang diperoleh menggunakan modifikasi diabetes selfcare inventory dari La Greca dan Tan Min Yeong yang terdiri dari diet/pengaturan makan, pengobatan, aktifitas fisik dan monitoring gula darah mandiri. Data diperoleh dari responden yang tinggal bersama keluarga dengan membandingkan tingkat perawatan mandiri diabetes saat sebelum dan sesudah DSME berbasis keluarga. Pendidikan kesehatan diberikan dalam waktu dua kali kunjungan selama 2 minggu. Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan paired dan independent t-test. Hasilnya membuktikan ada perbedaan yang bermakna pada tingkat perawatan mandiri dalam pengobatan dan monitoring gula darah mandiri setelah pemberian DSME berbasis keluarga dengan nilai p = 0,000, dan tidak ada perbedaan yang bermakna pada tingkat perawatan mandiri dalam diet/pengaturan makan dengan p = 0,296 dan aktifitas fisik dengan p = 0,176. Hasil yang diperoleh, bahwa DSME berbasis keluarga secara signifikan meningkatkan kemampuan keluarga mengelola tingkat perawatan mandiri penderita dalam pengobatan dan monitoring gula darah mandiri. Keterlibatan keluarga keluarga dengan penderita diabetes untuk mengingatkan serta mengelola pengobatan dan monitoring gula darah mandiri memainkan peran penting dalam meningkatkan tingkat perawatan diri dibandingkan dengan DSME konvensional di rumah sakit yang fokusnya kepada pasien secara independen. Sementara itu, diet/pengaturan makan dan aktivitas fisik adalah kebiasaan yang tidak mudah diubah dan dipengaruhi oleh budaya. Kesimpulannya, DSME berbasis keluarga mempengaruhi tingkat perawatan mandiri dalam pengobatan dan monitoring gula darah mandiri. Oleh karena itu, DSME berbasis keluarga khususnya mengenai diet/pengaturan makan dan aktivitas fisik perlu diintegrasikan ke dalam perawatan dan manajemen diabetes.

Diabetes mellitus is a chronic disease , self care to manage this disease is needed to improve patient’s quality of life. Diabetes self management education is implemented to improve patients’ capacity to manage their diabetes. Recently, family-based diabetes self management education has not been integrating into the management of diabetes in hospital or community center. The objective of this research is to identify effect of family-based diabetes management education on the level of diabetes self care management. Quasi experiment with pre and post test with control group design was used. The sample size was 33 families as cases and 33 families as control group who were selected randomly from the diabetes population in Puskemas Pasirkaliki coverage area, Bandung, West-java . Data was collected using a modified diabetes self-care inventory from La Greca and Tan Min Yeong which consist of management of diet and nutrition, medication, physical activity and self glucose monitoring. Data was collected at the respondents’ home before and after the diabetes self management education. The education intervention was consisting of two visits for two weeks. Then data was analyzed using dependent and independent t-test. It is found that the level of self care regarding medication and self glucose monitoring was significantly different after the family-based self management education with p=0.000. However, there was no significantly different before and after the intervention regarding of dietary self management and physical activity with p=0.296 and p=0.176 for physical activity. The result showed that family-based diabetes self management significantly improve the family and patient ability to manage diabetes medication as well as self glucose monitoring. The family involvement in reminding the family with diabetes to take and manage diabetes medication and self glucose monitoring played important role in improving the level of self care compare to conventional or hospital based diabetes self management education which focus to patients independently. Meanwhile, nutrition and physical activity were the habits which were not easy to be changed and influenced by culture in nature. In conclusion, the family-based diabetes self education influenced the level of self diabetes medication management and physical activity. Therefore, this familybased diabetes education especially regarding management of diabetes nutrition and physical activity need to be integrated into the diabetes management and care.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id