Abstrak RSS

Komunikasi Bisnis Kaum Waria (Studi Fenomenologi Komunikasi Bisnis Pada Kaum Waria Di Kota Bandung)

Komunikasi Bisnis Kaum Waria (Studi Fenomenologi Komunikasi Bisnis Pada Kaum Waria Di Kota Bandung)
Widya Pratiwi
Unpad
Indonesia
Unpad
, ,

Penelitian ini berjudul “Komunikasi Bisnis Kaum Waria S(tudi Fenomenologi Komunikasi Bisnis pada Kaum Waria di Kota Bandung)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan Komunikasi Bisnis Kaum Waria di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Fenomenologi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada pengalaman-pengalaman subjektif manusia. Dalam studi penelitian ini, peneliti berusaha mencari dan menguraikan dunia bisnis kaum waria. Dalam penelitian fenomenologi ini, peneliti tidak memiliki asumsi apa-apa mengenai bisnis yang dijalankan oleh kaum waria, tidak menyimpulkan secara langsung mengenai bisnis yang dijalankan kaum waria ini sebelum mendialogkannya secara cermat. Hasil dari penelitian ini adalah Motif-motif yang mendorong para waria dalam melakukan bisnis antara lain adalah motif ekonomi dan motif sosial. Motif ekonomi yaitu motif yang didasari oleh pemenuhan kebutuhan hidup mereka baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, juga untuk memperoleh keuntungan berupa materi. Motif sosial adalah motif yang didasari oleh rasa pengakuan akan keberadaan mereka ditengah-tengah masyarakat, pembuktian diri bahwa mereka tidak selalu bertindak atau berbuat di luar norma-norma masyarakat. Aktivitas komunikasi yang dilakukan para waria yang berlangsung selama menjalankan bisnis antara lain komunikasi dalam keluarga, komunikasi dengan pegawai, komunikasi dengan pelanggan, dan komunikasi dengan masyarakat. Komunikasi dengan keluarga terjadi di lingkungan keluarga, Komunikasi dengan pegawai, terjadi di dalam organisasi bisnis, biasanya bertatap muka langsung, atau terkadang menggunakan media berupa telepon, pesan komunikasi yang terjadi biasanya berupa anjuran agar dapat melayani pelanggan dengan baik. Komunikasi dengan pelanggan, ditujukan agar pelanggan tetap memakai jasa mereka, dengan adanya pelanggan, maka bisnis yang mereka jalankan bisa tetap bertahan. Terakhir adalah komunikasi dengan masyarakat, para waria hidup ditengah-tengah masyarakat dan juga membuka usaha di antara masyarakat umum, komunikasi yang mereka jalin dengan masyarakat ditujukan untuk penerimaan masyarakat terhadap diri mereka secara individu dan juga penerimaan terhadap bisnis mereka. Para waria ini memaknai bisnis secara berbeda-beda satu sama lain, di antaranya adalah bisnis dimaknai sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan, makna lainnya adalah bisnis adalah sesuatu yang harus diwariskan kepada generasi penerusnya, makna lainnya adalah bisnis adalah sebuah komitmen, komitmen dipandang sebagai konsistensi mereka dalam mempertahankan bisnisnya. Para waria ini pun memaknai komunikasi, antara lain, komunikasi sebagai sebuah usaha untuk mempertahankan bisnis, dan komunikasi adalah sebuah kebutuhan. Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh para waria dalam melakukan komunikasi bisnis tidak jauh dari faktor psikologis mereka. Adanya stereotype dari masyarakat membuat mereka merasa tinggal dilingkungan yang diisolasi, sehingga ruang gerak mereka untuk berbisnis menjadi tidak luas, disisi lain, bisnis yang berhubungan dengan wanita, menjadi lahan yang cukup menjanjikan bagi mereka.

This study entitled “ Transvestites’ Business communication in Bandung( a phenomenology study of transvestites’ business communication in Bandung). The aim of this study is intended to describe the transvestites’ business communication issues . The phenomenology approach is particularly well-suited to this study, since this approach concerned describing of personal subjective experiences. Thus, this study employed qualitative research method. In this study, the writer undertake a brief description of Transvestites’ Business communication issues. The writer do not have any asumption or drawing conclusion before proceeding an in-depth analysis of respondent’s dialogue. The results of the study are figure out the motives as the main factors which control the transvestites of doing business, the economic and social motives. Economic motives dealing with a wish to get a material advantages and based on their subsistence both the short and long term. Mean while, the social motives concerned with their existence recognition sense in the society. It is intended to prove that they d o not always broke the norm. s There are some transvestites’ business communication. Such as family, employees, customers and public communication. The first term is the family communication, It is occurs in a family environment. The second term dealing with employees communication, it is occurs within business organization area and usually delivered a message to serve the customer well in a right form in face to face conversation or sometimes in making telephone conversation. The third term is the customers communication , it is dealing with a courage communication which allow customers to use their services in order to survive the respondents’ business. And the last term is public communication, it is the way how they are communicate with the society in order to get a public acceptance both in their existence and their business. There are some different business transvestites’ interpretation. The first one dealing with getting material advantages, the second one describes the business is something that could be inherit to their future generations. And the third one concerned with a commitment which is regarded as their consistency in maintaining the business. Moreover, There are some different communication transvestites’ interpretation ; communication as an attempt to retain business and as an necessity. Having the stereotypes experiences of society makes the respondents feels isolated, it is dealnig with their psychological factors which is develop their communication ability in doing business. In other hand, the business area dealing with women is always promising for them.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id